Sidoarjo (ANTARA) -
Tari kolosal "Ngoyek Kupang" yang diikuti 1.190 siswa-siswi SMPN 2 Candi, Sidoarjo memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), Sabtu.
Rekor itu resmi tercatat di MURI ke 10.679, yang diserahkan wakil dari MURI, Sri Widayati kepada Kepala SMPN 2 Candi Al Hadi selaku penyelenggara serta kepada Ayu Nyoman Mujiwati selaku pencipta tari "Ngoyek Kupang" yang juga guru seni budaya di sekolah tersebut.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor bangga atas capaian prestasi tersebut, karena melalui tari "Ngoyek Kupang" akan semakin mengenalkan Kabupaten Sidoarjo akan potensi khasnya, yakni makanan kupang.
Ia mengatakan kearifan lokal harus terus dijaga, salah satunya dengan kegiatan yang dapat mengangkat dan mengingatkan kembali kearifan lokal Sidoarjo.
"Ini juga menjadi pembelajaran penting bagi generasi muda untuk tidak lupa sejarah dan mencintai daerahnya," ucapnya.
Menurut dia, kecintaan kepada daerah harus ada pada diri masyarakat Sidoarjo, karena kecintaan itu ia yakin pembangunan akan semakin maju.
"Semakin cinta generasi muda kepada daerahnya, semakin besar kemajuan di daerah itu, karena semua bekerja dengan hati," ujarnya.
Sri Widayati mengatakan pihak MURI juga mengapresiasi kegiatan di bidang seni budaya seperti ini, karena kegiatan tersebut mengangkat kearifan lokal.
Tercatat 1.190 peserta tari dari siswa-siswi dan alumni SMPN 2 Candi serta orang tua wali murid yang ikut.
"Sebuah kebanggaan tersendiri guru seni budaya SMPN 2 Candi dapat menciptakan tari 'Ngoyek Kupang' seperti ini, harapan kami ide dan kreativitas ini bisa menjadi contoh para guru yang ada di Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Sri Widayati mengatakan rekor kali ini tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional. Namun, juga sebagai rekor dunia. Rekor tari kolosal "Ngoyek Kupang" tersebut resmi tercatat sebagai rekor MURI yang ke-10.679.
"Pagelaran tari 'Ngoyek Kupang' ini tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional, namun oleh Ketua MURI bapak Jaya Suprana dikukuhkan sebagai rekor dunia," tuturnya.