Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan mendorong pemulihan ekonomi peternak sapi akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui kontes sapi dan kambing.
"Selain dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi bagi para peternak, festival sapi dan kambing yang gelar di Pamekasan pada 9 November 2022 itu juga dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-492 Kabupaten Pamekasan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPPP) Pamekasan Ajib Abdullah, Kamis.
Ajib menjelaskan sejak wabah PMK melanda Pamekasan, ekonomi di kalangan peternak sapi lesu, bahkan konsumsi daging warga cenderung turun drastis. Sapi yang biasanya laku hingga Rp15 juta, turun antara Rp10 juta hingga Rp7 juta per ekor.
"Melalui festival ternak ini, kami ingin gairah ekonomi di sektor peternakan terutama sapi dan kambing kembali membaik," ucapnya.
Sebanyak 100 ekor ternak yang terdiri dari 60 ekor sapi dan 40 ekor kambing dari para pelaku usaha ternak sapi di Pamekasan terlibat secara langsung dalam kegiatan festival yang digelar di lapangan Puskeswan Waru Pamekasan itu.
Kepala DKPPP Pamekasan Ajib Abdullah menjelaskan festival sapi dan kambing ini selanjutnya akan menjadi kegiatan rutin tahunan di Pamekasan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang hendak menjadikan Pulau Madura sebagai pusat pengembangan ternak sapi.
"Kami juga bekerja sama dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dalam meningkatkan budidaya sapi Madura, mengingat bagi masyarakat Madura, termasuk masyarakat Pamekasan, peternakan sapi tidak hanya untuk kepentingan ekonomi semata, akan tetapi juga sudah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat," katanya.
Hasil penelitian akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Peni Wahyu Prihandini belum lama ini menyebutkan kehidupan masyarakat di Pulau Madura tidak bisa dipisahkan dari keberadaan sapi Madura karena memiliki nilai kultural dan historis tinggi, dan berkontribusi 28 persen bagi pendapatan keluarga.
Hanya, lanjut dia, peranan sapi Madura sejauh ini hanya sebagai usaha sambilan dan belum menjadi cabang usaha.
"Pemkab berkepentingan menjadikan usaha ternak sapi warga Pamekasan sebagai cabang usaha utama. Karena itu, melalui festival sapi dan kambing ini, kami ingin mendorong masyarakat lebih serius dalam mengembangkan usaha ternak sapi, sehingga pada akhirnya bisa menjadi usaha pokok masyarakat," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Populasi sapi di kabupaten ini tercatat 1.004.226 ekor, paling banyak di Pulau Madura. Sebab di tiga kabupaten lain di Pulau Garam itu, populasi sapi masih di bawah 500 ribu ekor.