Madiun (ANTARA) - Program "Warung Setop Stunting (WSS) yang digagas Pemerintah Kota Madiun sebagai upaya menekan angka kasus kekerdilan anak di wilayah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani mengatakan WSS merupakan program inovasi dari Wali Kota Maidi yang tersedia di semua Lapak UMKM kelurahan.
"Pengelolaan WSS melibatkan kelompok masyarakat (Pokmas) yang ada di masing-masing kelurahan tersebut. Nantinya, ada stan khusus di lapak untuk melayani sasaran," ujar Denik di Madiun, Kamis.
Ia menjelaskan ada sebanyak 514 balita yang tercatat stunting di Kota Madiun dan dipantau gizinya lewat WSS tersebut. Selain balita stunting, WSS juga untuk ibu hamil yang setelah didata jumlahnya ada 408 orang.
"Totalnya sasaran WSS ada 922 orang. Terdiri dari 514 balita stunting dan 408 ibu hamil. Ratusan sasaran tersebut nantinya akan mendapatkan voucher untuk ditukar di WSS setiap minggunya," kata Denik.
Ada empat jenis voucher yang disediakan di WSS, termasuk berupa masih bahan makanan siap saji.
Untuk balita, kaya Denik, mendapatkan voucher senilai Rp374 ribu per minggu. Sedangkan, ibu hamil mendapatkan voucher senilai Rp386 ribu per minggu.
"Besaran voucher sedikit berbeda mengingat ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang lebih untuk pertumbuhan janin," katanya.
Voucher tersebut bisa ditukarkan di WSS dan akan mendapatkan bahan makanan dengan jenis yang sudah ditentukan. Mulai beras, sayur, minyak, telur, daging, ikan, dan lain sebagainya.
"Selain itu, baik yang balita dan ibu hamil juga akan mendapatkan voucher makanan siap saji sebesar Rp36 ribu. Menunya juga berbeda-beda tiap minggunya," jelasnya.
Makanan tersebut merupakan menu sehat yang sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi dan juga dokter. Makanan sekaligus menjadi contoh untuk dipraktikkan di rumah. Menu sehat tersebut penting untuk balita stunting dan ibu hamil.
Selain itu ada juga voucher belanja di lapak UMKM senilai Rp50 ribu yang boleh ditukar makanan-minuman di lapak kelurahan, kecuali rokok dan makanan mengandung bumbu penyedap.
Total anggaran yang disediakan untuk program penurunan stunting di Kota Madiun tahun 2022 ini mencapai Rp5,4 miliar, termasuk WSS di dalamnya.
Melalui berbagai program tersebut, diharapkan angka stunting di Kota Madiun semakin turun. Sesuai data Dinkes setempat, angka stunting anak di Kota Madiun saat ini mencapai 12,4 persen dan terus ditekan.
Denik menyebut WSS akan serentak berlaku di semua kelurahan dan ditargetkan bisa berjalan mulai pekan depan.
Sesuai rencana, program WSS tersebut akan berjalan sampai akhir tahun 2022 dan dilanjutkan tahun depan.