Surabaya (ANTARA) - E-Sports Indonesia (ESI) Provinsi Jawa Timur melantik sebanyak 33 pengurus kabupaten/kota bersamaan dengan penutupan turnamen eSports Piala Gubernur Jatim, di Gedung Islamic Center, Surabaya, Senin (10/10) malam.
Ketua Harian ESI Jawa Timur, Daniel Agung mengatakan, dengan ini hanya ada pengurus dari lima kabupaten/kota yang belum secara resmi dikukuhkan karena syarat administrasi belum terpenuhi.
"Tapi secara organisasi semua sudah berjalan dengan baik. Yang belum kita lantik secara resmi adalah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Nganjuk. Saya berharap lima kabupaten/kota ini segera menyelesaikan syarat administrasinya supaya segera menyusul yang lainnya," kata Daniel.
Daniel menargetkan, setelah pelantikan berlangsung ini, kabupaten/kota segera melaksanakan tugasnya, yakni mensosialisasikan program Pengurus Besar ESI hingga ke pelosok desa.
"Pesan kami kepada pengurus ESI Kabupaten/Kota adalah melakukan sosialisasi dan pengenalan program esports hingga ke desa-desa sesuai dengan instruksi PB ESI," tambah dia.
Selain fokus ke pelantikan, Daniel juga tak lupa menyiapkan program atlet untuk diberangkatkan ke PON Aceh dan Sumut 2024.
Nantinya, hasil dari turnamen Piala Gubernur Jawa Timur kali ini akan ia rekap bersama pengurus ESI Jatim, dan atlet terbaik akan masuk dalam seleksi.
"Pastinya hasil turnamen Piala Gubernur kali ini akan kita siapkan untuk PON dan nanti Bidang Pengembangan Atlet yang akan memprosesnya sehingga nanti di Aceh kita bisa raih hasil yang terbaik untuk Jawa Timur," ujar Daniel.
Pada ajang Piala Gubernur Jawa Timur kali ini memperlombakan tiga games, yakni PUBG Mobile, Free Fire dan Mobile Legend dan memperebutkan hadiah total uang tunai Rp30 juta rupiah.
"Dari pendaftaran kemarin kita sudah mendapatkan peserta PUBG Mobile sebanyak 112 tim, Free Fire 247 tim, dan Mobile Legend 430 tim. Jumlah tentu akan kami olah dan nantinya menjadi database atlet terbaik Jawa Timur dalam cabor esports," tutur Daniel.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Jatim, M. Nabil memberikan, pesan kepada ESI Jatim yakni harus memiliki kontrol yang kuat terhadap para pengurus di daerah maupun para atlet yang berkecimpung di aktivitas esport.
"Jadi semua harus dikontrol dan dimonitor. Sehingga tercipta olahraga yang menyehatkan, menguatkan dan memberikan manfaat (juara atau medali) untuk Jawa Timur," kata Nabil.
Nabil juga menyebut, jangan sampai olahraga esports itu membuat sakit dan tidak memberikan manfaat pada yang bersangkutan (atlet) ataupun kepada lingkungan. Apalagi potensi esports saat ini cukup besar, karena sudah eranya.
"Jadi, sudah beberapa kali saya sampaikan, harus ada hal lain yang menguatkan olahraga esports ini. Memang banyak yang melihat ini ringan, tapi harus dilihat dari aspek fisik dan mental atlet harus baik," katanya.
"Selain itu juga para atlet harus update dan mengikuti perkembangan (skill) karena olahraga ini perubahannya sangat cepat," ucap Nabil. (*)