Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Jumlah bangunan sekolah dasar negeri (SDN) yang rusak terdampak bencana hujan deras dan banjir di Kabupaten Jember bertambah, dari tiga menjadi empat sekolah berdasarkan data dinas pendidikan setempat.
Sebelumnya, tiga SDN yang terkena dampak hujan deras yakni SDN Mojomulyo 2 di Kecamatan Puger, SDN Badean 1 di Kecamatan Bangsalsari, dan SDN Gelang 7 di Kecamatan Sumberbaru, kini bertambah SDN Jember Lor 5.
"Tembok pagar pembatas sekolah kami roboh akibat luapan air setelah hujan deras beberapa jam, sehingga banjir dan menyebabkan dinding ruang kelas retak, serta kaca pecah," kata Kepala SDN Jember Lor 5 Sri Sumaryani, Senin.
Menurutnya, kejadian tersebut menyebabkan dinding dua ruang kelas di SDN Jember Lor 5 retak dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar karena dikhawatirkan ambruk yang dapat menimpa siswa.
"Untuk sementara siswa kelas 3 dan 4 belajar darurat di mushalla karena kegiatan belajar harus tetap berjalan, meskipun ruangan kelas terdampak bencana," tuturnya.
Ia menjelaskan anak didiknya yang belajar darurat di mushalla akan dipindahkan ke ruangan laboratorium karena dua ruang kelas yang dindingnya retak tidak bisa digunakan lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Akhmad Roib mengimbau pihak sekolah untuk mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang.
"Banyak bangunan sekolah sudah tua sehingga harus diantisipasi sejak dini agar bencana yang datang tiba-tiba tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG menyebutkan bahwa cuaca buruk berupa hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan petir diperkirakan akan terjadi selama sepekan terakhir.
"Saat ini cuaca ekstrem, sehingga kami sarankan untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana, khususnya gedung sekolah yang rawan ambruk," ujarnya.