Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri meminta pengusaha untuk mencatatkan data laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) agar investasi yang masuk terdata.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto, Rabu, menjelaskan LKPM menjadi salah satu acuan untuk mengetahui seberapa banyak investasi masuk di kota ini.
Untuk itu pelaku usaha memang diharapkan dapat menyampaikan laporan realisasi kegiatan penanaman modalnya sesuai ketentuan berlaku.
"Sebenarnya investasi di Kota Kediri sudah bagus, tapi kalau tidak dilaporkan di LKPM tidak akan tercatat di sistemnya BKPM, sehingga harus ada pengisian LKPM agar investasinya bisa diakui," ujarnya.
Ia menjelaskan, LKPM adalah laporan mengenai perkembangan realisasi penanaman modal dan permasalahan yang dihadapi pelaku usaha yang wajib dibuat secara berkala (per triwulan).
Dengan itu, pengisian LKPM pun dilakukan triwulan. Sedangkan, untuk triwulan ketiga ini dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 1 Oktober hingga 10 Oktober 2022.
DPMPTSP Kota Kediri juga menggelar workshop LKPM dan Apelin Pacar (Asistensi Pengisian LKPM Online yang dibantu sampai Lancar). Kegiatan workshop ini digelar di salah satu restoran di Kota Kediri, diikuti oleh 30 peserta dari sektor kesehatan.
Dijelaskan, dalam sistem online single submision (OSS) yang telah digunakan, Pemerintah Kota Kediri menyiapkan layanan pendampingan pengisian LKPM. Pendampingan juga dilakukan kepada pemilik usaha, dengan harapan mereka bisa lebih memahami program.
"Setiap pengajuan izin berusaha melalui OSS secara otomatis wajib mengisi laporan kegiatan penanaman modal (LKPM), sehingga para penanam modal harus memiliki pemahaman tentang bagaimana tata cara mengisi laporan LKPM," kata Edi.
Edi juga mengatakan akan melakukan pendampingan secara berkala tentang ketentuan pelaksanaan penanaman modal sesuai sektor usahanya.
"Kami akan all out untuk mendampingi pemilik usaha, sehingga harapannya LKPM untuk triwulan ketiga bisa terisi dengan baik dan benar selanjutnya akan kami verifikasi secara berjenjang," kata dia.
Edi berharap seluruh pelaku usaha dapat menyampaikan laporan realisasi kegiatan penanaman modalnya sesuai ketentuan yang berlaku agar target investasi di Kota Kediri dapat terealisasi.
DPMPTSP Kota Kediri mencatatkan tentang capaian investasi di wilayahnya pada triwulan pertama 2022 mencapai Rp1,107 triliun.
Sektor terbesar penyumbang perolehan investasi itu adalah perdagangan dari 831 proyek senilai Rp644,562 miliar, disusul kesehatan dari 18 unit usaha senilai Rp193,076 miliar dan konstruksi dari 143 unit usaha senilai Rp100,850 miliar.