Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya mengatakan tragedi Stadion Kanjuruhan akan menjadi bahan evaluasi standar pengamanan perhelatan The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) yang akan diselenggarakan 6-7 Oktober 2022.
"Berkaca pada peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur memberikan kita turning point (titik balik) untuk melakukan evaluasi terhadap standar sistem pengamanan kita," kata Irjen Fadil di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 4 Oktober 2022.
Fadil mengatakan peristiwa di Stadion Kanjuruhan kembali menjadikan institusi Polri sebagai fokus pandangan masyarakat.
Sehingga untuk mencegah peristiwa serupa, petugas pengamanan yang dilibatkan dalam pengamanan P20 diinstruksikan mengedepankan persiapan dan langkah-langkah pencegahan.
"Dalam berbagai kesempatan selalu saya sampaikan filosofi taylor made (membuat baju), yaitu bagaimana kita menjahit baju, bahwa setiap orang memiliki ukuran yang berbeda, oleh sebab itu setiap langkah pengamanan menyesuaikan dengan ukuran, karakteristik dari penggunanya, dari situasi," ujarnya.
Lebih lanjut dia juga mengingatkan kepada seluruh personel pengamanan P20 untuk tidak bertindak di luar prosedur agar pengamanan bisa terlaksana secara maksimal.
"Kepada para anggota yang bertugas di lapangan, saya berharap tidak ada lagi tindakan-tindakan di luar dari apa yang menjadi kesepakatan, menjadi komitmen, menjadi arahan, sesuai dengan tactical floor game dan tactical wall game yang akan kita laksanakan," tuturnya.
The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) akan digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 6-7 Oktober 2022. P20 merupakan forum parlemen negara-negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Selain memegang kursi presidensi G20 untuk pertama kalinya, Indonesia juga menjadi tuan rumah bagi forum multilateral tersebut. (*)
Kapolda Metro Jaya: Tragedi Kanjuruhan jadi evaluasi standar pengamanan
Selasa, 4 Oktober 2022 12:44 WIB