Probolinggo (ANTARA) - Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, KH. Moh Zuhri Zaini mengemukakan program Halaqah Fiqih Peradaban PBNU merupakan sunnah NU yang telah lama kurang diperhatikan.
"Halaqah NU yang dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini adalah menghidupkan kembali sunnah NU," ujar Kiai Zuhri dalam sambutannya di acara Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (2/10).
Menurut Kiai Zuhri, pertemuan para kiai dan ulama membahas keagamaan ini di Pesantren Nurul Jadid Paiton menjadi obat rindu. Dulu, katanya, di Pesantren Nurul Jadid juga pernah menggelar majmu' buhuts.
Kiai Zuhri berharap kegiatan halaqah kali ini bukan hanya sekadar silaturahim biasa. Tapi, harus ada tindak lanjut ke arah yang lebih konkret.
"Tidak hanya silaturahim, namun juga silatul afkar sambung pikiran dan pemahaman," tuturnya.
Terkadang, kata kiai, menilai jelek kepada orang lain karena tidak tahu. Dan melihatnya dari jarak jauh.
"Silaturahim bisa melihat dekat pada orang lain. Sehingga, kalau melihat orang lebih dekat, maka akan tahu orang, dan saling menghargai pendapatnya," ujar Kiai Zuhri.
Ia menambahkan, sangat penting menghargai pendapat orang lain dan menyikapinya dengan baik.
Kiai Zuhri sebut Halaqah Fiqih Peradaban hidupkan sunnah NU
Minggu, 2 Oktober 2022 21:32 WIB
Halaqah NU yang dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini adalah menghidupkan kembali sunnah NU