Bondowoso (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menawarkan program Murah pinjaman modal usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui Bank UMKM Jatim, sebagai upaya memutus mata rantai rentenir.
Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menyerahkan berbagai model bantuan serta peresmian renovasi Gedung UPT Bapenda Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (19/9).
"Pemprov Jatim punya program Murah, yakni melalui Bank UMKM Jatim. Dalam setahun bunga banknya hanya tiga persen dan maksimal pinjaman Rp10 juta," kata Gubernur Khofifah.
Dengan pinjaman modal usaha di Bank UMKM Jatim, diharapkan mampu dan bisa memutus mata rantai rentenir karena pelaku UMKM yang terjebak pinjaman modal usaha dari rentenir.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah menyerahkan berbagai model bantuan, seperti zakat produktif untuk modal pelaku usaha usaha ultra mikro, bantuan penyalaan listrik, bantuan untuk ASPD, bantuan makanan pencegahan stunting, dan bantuan khusus sopir angkot dan ojek daring.
"Jadi, mulai hari ini sampai dengan 15 Desember 2022, ada pembebasan pajak pokok kendaraan bermotor. Ini hanya bagi sopir angkot dan ojek daring," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, ada pula 286 listrik masyarakat kurang mampu tidak perlu bayar selama 1 tahun 6 bulan. Katanya, sesuai yang disampaikan PLN, dan targetnya 3.200 pelanggan listrik pada tahun ini.
"Mengenai renovasi Gedung Bapenda Bondowoso, ini tidak hanya bangunannya direnovasi, tapi sistem pelayanan juga direnovasi sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak," ujar gubernur.
Acara penyerahan berbagai bantuan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu dihadiri bupati Bondowoso Salwa Arifin dan forkopimda setempat.