Surabaya (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama menggelar sosialisasi peran industri hulu migas terhadap ketahanan energi nasional di dua perguruan tinggi, yakni Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dan Politeknik Negeri Madura (Poltera) di Sampang.
Sosialisasi pertama digelar di Gresik, Selasa (13/9) dengan menghadirkan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Dr Eko Budi Leksono ST, MT, SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore (PHE WMO), KKKS Petronas, KKKS Pertamina Hulu Energi – Tuban East Java (PHE TEJ) dan KKKS Saka Indonesia Pangkah Ltd. (SIPL).
Sementara, sosialisasi berupa kuliah umum di Poltera dilaksanakan sehari kemudian, di Bengkel Tenaga Politeknik Negeri Madura di Kabupaten Sampang, yang diikuti 150 orang mahasiswa dan 50 orang undangan.
Kali ini acara digagas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) beserta kontrak kerja sama (KKS) yakni Husky CNOOC Limited Madura Limited, Medco Energi, Kangean Energi Indonesia, Petronas carigali Ketapang II Ltd, dan Pertamina PHE WMO.
Sosialisasi kali ini dihadiri Direktur Politeknik Negeri Madura, Dr Arman Jaya, ST, MT, Kepala Departemen Hubungan Masyarakat SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Indra Zulkarnain, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) seperti Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore (PHE WMO) Officer Environment Eko Heri Wagianto, KKKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd Senior Stakeholder Relation Officer Angga Aria, KKKS Kangean Energy Indonesia Hubungan Masyarakat Irfani Rizqiyah, KKKS Medco Energy Coordinator Field Land Permit Relations Offshore Nur Hidayat dan KKKS Husky-CNOOC Madura Limited Relation Specialist Ali Aliudin SIP.
Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Indra Zulkarnain mengatakan, sosialisasi dalam bentuk kuliah umum ini sangat penting.
"Ini merupakan salah satu program kerja SKK Migas Perwakilan Jabanusa untuk memberikan sosialisasi kepada sivitas akademika, dan memberikan pemahaman yang benar mengenai industri hulu migas," katanya.
Indra menjelaskan, tujuan dilaksanakannya kuliah umum ini adalah untuk lebih memperkenalkan kegiatan usaha hulu migas kepada sivitas akedemika, khususnya bagi mahasiswa.
Hal ini memang diharapkan di daerah yang berdekatan dengan lokasi produksi minyak dan gas bumi. Direktur Poltera Arman Jaya dalam pidatonya menyampaikan, materi kuliah umum akan membuka wawasan tentang ketahanan energi nasional.
Dia berharap SKK Migas atau Pertamina mengadakan kompetisi yang nanti bisa mendukung mahasiswa daerah itu agar bisa 'go internasional'.
Cahyo Tri Mulyanto, Field Manager PHE TEJ, berharap mahasiswa dapat berkontribusi dalam industri hulu migas. "Semua jurusan, berbagai keilmuan, dapat berkontribusi di industri hulu migas, saya berharap kalian yang dari akuntansi, kesehatan, ekonomi dapat sama-sama memajukan Indonesia” katanya.
Sejumlah narasumber yang menyampaikan bagaimana industri migas berjalan dan menjadi bagian dari upaya menciptakan ketahanan energi nasional yang menyokong pembangunan. Salah satu pemateri yang hadir adalah Dimas A.R. Pear (Spesialis Dukungan Bisnins SKK Migas) yang memaparkan peran kegiatan hulu migas dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
“Kendati bahan bakar minyak (BBM) merupakan produk olahan yang bersumber dari minyak mentah hasil dari industri hulu migas ini dinikmati masyarakat, namun jarang sekali atau tak banyak yang memahami lika-liku industri hulu migas ini,” katanya.
Adhi Kurniawan dari KKKS SIPL menjelaskan, berbagai usaha dan strategi dilakukan pihaknya sejalan dengan peran industri hulu migas untuk menjaga ketahanan energi nasional. "Hal tersebut penting dalam menghadapi masa transisi yang sedang berjalan," katanya.
Sementara Eko Wagianto, Office Environment PHE WMO menjelaskan, secara geografis, cakupan wilayah Regional 4 tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua yang terdiri dari aset lepas pantai (offshore) dan daratan (onshore). "Selain itu terdapat satu aset downstream yaitu Donggi Senora LNG," katanya.
Penjelasan para narasumber tersebut semakin lengkap dengan penjelasan empat narasumber lainnya di Poltera. Erwin Ardianto Redy, Spesialis Hubungan Masyarakat SKK Migas Perwakilan Jabanusa, menjelaskan Pengenalan Kegiatan Hulu Migas yang berada di Indonesia dan Peranan Industri Hulu Migas di dalam Negeri beserta SNI ISO 37001: 2016 tentang Sistem Manajemen Antipenyuapan.
Eko Heri Wagianto, Officer Environment Pertamina Hulu Energi WMO, memaparkan materi tentang Kontribusi Industri Hulu Migas Terhadap Ketahanan Energi Nasional dan memperlihatkan video untuk memotivasi mahasiswa/Mahasiswi untuk bercita-cita di kegiatan hulu migas.
Nur Hidayat, Koordinator Field Land Permit Relations Offshore Medco Energi, memaparkan materi soal Medco E&P sekilas Aset Jawa Timur, Madura Offshore dan Sampang. Sementara Ali Aliyuddin, S.Ip Relations Specialist HCML, memberikan materi terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan di Desa Semare. HCML menegaskan perannya dalam pemberdayaan ekonomi komunitas, partisipasi masyarakat, serta komitmen yang tinggi dari seluruh masyarakat Desa Semare, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Pemaparan para narasumber mendapat respons antusias dari peserta kuliah umum di UMG dan Poltera. Tanya jawab pun terjadi. Rata-rata peserta memberikan pertanyaan kritis soal dampak industri migas ini terhadap lingkungan dan masa depan industri tersebut. Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata dan foto Bersama.
Terakhir, peserta diingatkan soal even terbesar SKK Migas yaitu Oil and Gas Convention and Exibition (IOGCE), yaitu kegiatan konvensi berskala internasional yang diselenggarakan oleh SKK Migas, dan didukung kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) serta para pemangku kebijakan yang rencananya diselenggarakan pada November 2022.(*)
SKK Migas sosialisasi peran industri migas di Unmuh Gresik dan Poltera Sampang
Kamis, 15 September 2022 21:30 WIB
berbagai usaha dan strategi dilakukan pihaknya sejalan dengan peran industri hulu migas untuk menjaga ketahanan energi nasional.