Jember (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember, Jawa Timur, Teguh Suprayitno berharap kegiatan Jember Fashion Carnaval (JFC) dapat mendongkrak okupansi hunian hotel bintang maupun nonbintang.
"Tahun ini JFC digelar secara luar jaringan (luring) dengan peragaan busana menggunakan jalan sepanjang 3,6 kilometer karena selama pandemi hanya digelar di dalam ruangan," katanya di Jember, Jatim, Selasa.
Kegiatan Jember Fashion Carnaval digelar di Kabupaten Jember pada 6-7 Agustus 2022 dengan mengusung tema besar Second Decade yang berisi tema-tema unik yang mempresentasikan keagungan suku-suku bangsa yakni Madura, Betawi, Mahabharata, Majapahit, Garuda, Sriwijaya, Kujang, Aztec, Sasando dan Poseidon.
"Rangkaian JFC ada yang digelar pada malam hari, sehingga hal itu menjadi kesempatan bagi para pengelola hotel untuk menyambut tamu atau wisatawan yang datang ke Jember untuk melihat karnaval kelas dunia," tuturnya.
Kendati demikian, lanjut dia, sepekan sebelum kegiatan JFC tahun 2022 masih belum menunjukkan adanya peningkatan okupansi hotel berbintang dan nonbintang di Kabupaten Jember.
"Hal tersebut beda dengan tahun-tahun sebelum pandemi, tingkat hunian hotel banyak yang sudah dipesan jauh-jauh hari. Kemungkinan mereka memesan kamar hotel mendekati hari pelaksanaan karena JFC ke-20 perdana digelar di jalanan setelah pandemi," katanya.
Teguh mengatakan jumlah kamar baik hotel bintang dan non-bintang di Jember mencapai 2.500 kamar, sehingga diharapkan ada peningkatan okupansi kamar hotel selama rangkaian kegiatan JFC.
"Mudah-mudahan okupansi kamar hotel meningkat dan restoran juga dipadati wisatawan yang datang ke Jember saat menghadiri kegiatan JFC, sehingga bisa mendongkrak perekonomian," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mempercantik lingkungan sekitar karena pelaksanaan JFC digelar pada malam hari, sehingga hiasan lampu untuk memeriahkan peringatan HUT ke-77 RI juga menambah warna tersendiri bagi pelaksanaan peragaan busana di jalan raya tersebut.