Surabaya (ANTARA) - Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Kota Surabaya menilai persoalan sumber daya manusia (SDM) bakal menjadi tantangan bagi Kota Pahlawan, Jawa Timur, pada masa mendatang.
"Pemkot Surabaya harus bisa menciptakan generasi yang tangguh dan berdaya saing internasional," kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah saat memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Ke-729 di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, pondasi utama dari pembangunan Surabaya adalah melalui pendidikan. Untuk itu, lanjut dia, kualitas pendidikan yang diimbangi dengan budaya membaca yang baik akan mampu meningkatkan SDM yang unggul dan membanggakan.
"Dengan budaya membaca, saya yakin SDM Surabaya di masa yang akan datang tidak akan terkalahkan," ujar dia.
Khusnul mengatakan di usianya yang ke-729, Kota Surabaya sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai pembangunan yang telah dilakukan para pemimpinnya secara berkesinambungan dan terstruktur, mampu menjadikan Kota Pahlawan tidak hanya terdepan di Indonesia, tapi juga terpandang di mata dunia.
Dia mengatakan Surabaya telah mengalami banyak mengalami pergantian wali kota. Setiap wali kota mampu membawa Surabaya menjadi lebih baik, seperti halnya kepemimpinan di era Bambang DH yang diteruskan Tri Rismaharini dan kini dilanjutkan Eri Cahyadi.
"Pak Bambang DH dan Bu Risma memiliki prestasi masing-masing baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan atau pelayanan publik. Kini prestasi itu sedang diteruskan dan dikembangkan oleh Mas Eri," ujar Khusnul.
Menurut legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini, Surabaya sebagai Kota Metropolis terbesar kedua setelah DKI Jakarta, tentu memiliki tantangan besar dalam membangunnya. Namun dengan keunikan, keberagaman dan karakteristiknya, pembangunan di Surabaya bisa berjalan lancar.
"Pandemi COVID-19 sempat memaksa pembangunan Surabaya berhenti berdetak. Namun setelah pandemi mulai melandai, kini geliat pembangunan itu mulai terasa. Pertumbuhan ekonomi yang melambat kini sudah mulai merangkak naik dengan pasti," kata dia.
Beratnya masa-masa Pandemi COVID-19 itu bisa terlewati, lanjut dia, karena seluruh pihak saling bergandengan tangan dan bergotong royong. "Surabaya ini dibangun dengan kebersamaan, toleransi dan gotong royong," kata dia.