Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menggandeng Kementerian Pertanian untuk mencetak wirausahawan pertanian dalam program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YeSS).
"Kadin siap berkolaborasi karena YeSS ini adalah program yang sangat bagus untuk pengembangan wirausaha, khususnya untuk milenial," kata Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Kamis.
Adik menjelaskan YeSS merupakan program percepatan dari Kementan bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk melahirkan wirausahawan muda di sektor agro, serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
"Kami siap mendukung penuh munculnya wirausahawan muda di sektor agro atau pertanian, khususnya di Jawa Timur," kata Adik, usai diskusi dalam Forum General Discussion yang digelar secara virtual.
Rencananya, kata Adik, program YeSS di Jatim akan dikonsentrasikan pada empat daerah, yaitu Malang, Tulungagung, Pacitan dan Pasuruan. Ada sekitar 150 UMKM milenial yang dicari dan diseleksi untuk diberikan akses investasi.
Sementara itu, Adik mengatakan selama ini Kadin Jatim memiliki komitmen kuat untuk menumbuhkembangkan UMKM di Jatim, bahkan hampir setiap hari Kadin selalu bersentuhan dengan UMKM.
Berbagai program penguatan UMKM telah dilahirkan Kadin Jatim, di antaranya program pendamping UMKM dan telah mendidik serta melatih pendamping UMKM yang bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Kami juga memiliki pendamping atau mentor yang memiliki standar ilmu yang tersertifikasi. Kadin, juga telah melakukan pelatihan bagaimana legalitas, produksi dan mengemas serta bagaimana cara menjual produk yang dihasilkan," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Pemberdayaan Masyarakat Program YeSS Alia Raya mengatakan saat ini Indonesia telah mengalami bonus demografi, dimana jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z.
Untuk itulah, YeSS berkomitmen mencetak wirausaha muda yang bisa didorong untuk mengembangkan sektor pertanian atau agro karena pertanian terbukti mampu membentengi Indonesia dari krisis pangan.
"Kalau bonus demografi ini tidak teratasi, milenial tidak diarahkan pada wirausaha, maka akan membebani negara. Untuk itu harus kita dorong, kita lakukan pendampingan dan akselerasi melalui program YeSS agar mereka menjadi wirausaha muda di sektor pertanian. dan mampu menangkap atau menyerap tenaga kerja," ujar Alia.(*)