Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengajak pelaku usaha untuk terlibat dan berkontribusi dalam mengurangi emisi dengan mulai fokus pada era transisi hijau.
“Kami berkomitmen agar transformasi ini tidak berhenti pada wacana, tetapi benar-benar terimplementasi di lapangan,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Adik menuturkan Kadin Jatim sendiri melaksanakan program Green Jobs untuk Inklusi Sosial dan Transformasi Berkelanjutan (GESIT) sebagai langkah konkret dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi transisi hijau.
Ia menekankan perusahaan perlu menerapkan tradisi hijau selain karena tuntutan global demi menjaga lingkungan juga agar menjaga keberlanjutan usaha
Ia mencontohkan, pengalaman sebuah perusahaan manufaktur kayu di Jawa Timur meski produknya berkualitas, namun ternyata ditolak pasar Eropa karena tidak memiliki sertifikasi hijau.
Akhirnya, perusahaan tersebut berinvestasi dalam energi terbarukan dan menerapkan konsep circular economy dan hasilnya mereka tak hanya mempertahankan pasar tetapi juga mendapatkan kontrak baru dengan nilai yang lebih tinggi.
Menurut Adik, kisah ini menjadi bukti bahwa transisi rendah karbon bukan sekadar tren melainkan kebutuhan bisnis agar tetap relevan dan kompetitif.
“Pelaku usaha Jawa Timur harus berani mengambil langkah serupa agar tidak tertinggal dari pasar global yang semakin ketat menuntut keberlanjutan,” katanya.
Terlebih, Jawa Timur yang menyumbang hampir 15 persen produk domestik bruto (PDB) nasional sehingga memiliki peran penting dalam agenda transisi rendah karbon.
Adik menekankan Jatim sebagai pusat manufaktur, perdagangan, dan ekspor sehingga dinilai strategis untuk mempercepat pencapaian target iklim nasional yang berorientasi pada net zero emission.
