Malang (ANTARA) - Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di sektor riil pada triwulan pertama di Kota Malang tumbuh positif yang tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha sebesar 6,93 persen.
"Meskipun melambat dari 21,58 persen pada triwulan IV 2021, meningkat dibandingkan SBT -29,08 persen pada triwulan I tahun 2021," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Jawa Timur, Samsun Hadi di Malang, Selasa malam.
SKDU merupakan salah satu survei dengan periode publikasi triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil secara triwulanan.
Pertumbuhan kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan I tahun 2022 terindikasi meningkat, terutama pada sektor perdagangan besar dan eceran serta transportasi dan pergudangan.
Kapasitas produksi terpakai triwulan I tahun 2022 tercatat sebesar 77,70 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV–2021 dan triwulan I-2021, yang masing-masing tercatat sebesar 76,46 persen dan 72,05 persen.
Kondisi investasi juga diindikasikan membaik dengan SBT 0,96 persen, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,00 persen. Peningkatan realisasi kegiatan investasi pada triwulan I–2022 terindikasi terjadi pada sektor industri pengolahan (SBT 0,96 persen) didorong oleh investasi yang dilakukan pada subsektor industri makanan dan minuman.
Menurut Samsun, pertumbuhan positif dunia usaha pada triwulan I 2022 didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, meredanya kasus COVID-19 Omicron di berbagai daerah wilayah kerja Bank Indonesia Malang seiring akselerasi vaksinasi penguat menjelang arus mudik Lebaran.
Ia mengatakan kebijakan peniadaan syarat swab antigen/PCR untuk berbagai moda transportasi domestik dan karantina untuk kedatangan luar negeri menjadi faktor pendorong peningkatan mobilitas masyarakat.
Selain itu, katanya, berlanjutnya berbagai insentif dan stimulus pemerintah, seperti berlanjut-nya relaksasi PPn mobil LCGC pada triwulan I 2022 sebesar 100 persen dan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi pelajar juga mendorong kinerja perdagangan.
Kinerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan juga tercatat masih tumbuh positif sejalan dengan momentum panen raya padi serta kenaikan permintaan komoditas pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Dia mengemukakan, responden memprakirakan optimistis kegiatan usaha akan tetap tumbuh positif pada triwulan II-2022, yang tercermin dari SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 20,07 persen.
Secara umum, optimistis kegiatan usaha pada triwulan ini diperkirakan didorong oleh kenaikan permintaan di tengah meningkatnya kepercayaan masyarakat terutama di momen Idul Fitri dengan mobilitas yang lebih longgar.
Selain itu, berbagai insentif pemerintah dapat menjaga daya beli masyarakat, seperti penyaluran BLT minyak goreng senilai Rp300 ribu yang dilakukan bersamaan dengan pemberian Bantuan Pangan Non-Tunai (BNPT), serta Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp1 juta untuk pekerja dengan penghasilan kurang dari Rp3,5 juta serta Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM)/BLT UMKM untuk Pedagang Kaki Lima (PKL), pemilik warung dan nelayan senilai Rp600 ribu.
Secara sektoral, peningkatan tersebut didorong kinerja sejumlah sektor, antara lain sektor pertanian, kehutanan dan perikanan seiring terget penyaluran KUR bekerja sama dengan perbankan.
"Hal ini dapat memperkuat kapasitas permodalan dan produktivitas petani. Sementara di sektor industri pengolahan, percepatan vaksinasi tenaga kerja dan optimalisasi penggunaan PeduliLindungi serta peningkatan permintaan seiring dengan pemulihan daya beli diperkirakan turut mengakselerasi kinerja pada triwulan II 2022," tuturnya.(*)
Kegiatan Dunia Usaha di Malang tumbuh positif pada triwulan I 2022
Rabu, 13 April 2022 11:36 WIB