Kediri (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur, mendistribusikan minyak goreng murah untuk para pedagang di kota ini sebagai upaya mendukung agar usaha mereka tetap bertahan di tengah harga minyak goreng yang melonjak dan barangnya langka.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengemukakan program ini dilakukan untuk membantu UMKM di wilayah setempat.
"Kami tawarkan ke UMKM yang berminat bisa mendaftarkan melalui tautan daring. Jadi, proyek minyak goreng ini untuk UMKM," kata Tanto di Kediri, Jumat.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Salim Darmawan menambahkan program ini sebenarnya dirancang dua pekan lalu. Saat itu, harga minyak goreng sudah mahal dan sulit dicari, sehingga pemkot berinisiatif membantu UMKM.
Walaupun saat ini minyak goreng sudah lebih mudah dicari, harga minyak goreng kemasan juga sangat mahal. Pemerintah dengan aturan yang baru, hanya memberikan subsidi untuk minyak goreng curah yang dijual dengan harga eceran tertinggi Rp14 ribu per liter.
"Sekarang minyak goreng melimpah, harga mahal. Jadi, proyek ini tetap relate (berhubungan) dengan kondisi terkini untuk meringankan beban pelaku usaha. Harganya jauh di bawah harga pasar," kata Salim.
Ia menambahkan satu pemilik UMKM bisa mendapatkan 12 liter minyak goreng. Stok itu bisa dimanfaatkan untuk beberapa hari ke depan.
Salim Darmawan mengungkapkan ada 200 pemilik UMKM yang ikut serta dalam program ini. Pendistribusian dilakukan satu hari dengan tiga sesi, guna mengurangi kerumunan.
Untuk saat ini, Salim mengatakan program ini memang berlangsung baru satu kali. Ke depan juga sudah direncanakan, namun jadwal dan teknis kegiatannya masih dibahas.
Sementara itu, Sukirman, warga Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, mengaku terbantu dengan program pemkot ini karena dirinya bisa membeli minyak goreng dengan harga terjangkau.
"Saya punya usaha menjual makanan digoreng. Ini dapat satu kardus," kata Sukirman.
Leni, warga lainnya, mengaku juga terbantu. Ia mempunyai usaha makanan ringan stik. Menjelang Ramadhan, ia banyak membuat stok, tetapi terkendala harga minyak goreng yang mahal.
"Ini kan mau puasa, jadi butuh sekali minyak goreng. Kemarin cari yang subsidi, antre begitu. Harapan saya, minyak harganya terjangkau, sebab kalau saya harga mau ditinggikan, customer kabur. Semoga ada solusi," kata Leni.
Proses distribusi itu berlangsung di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri. Setiap pemilik UMKM, yang telah mendaftar dan dihubungi petugas datang. Setelah dilakukan pengecekan, membayar sesuai dengan harga yang ditetapkan dan mendapatkan satu kardus minyak. Mereka pun harus mencelupkan tangannya ke tinta, mengantisipasi dobel. (*)