Surabaya (ANTARA) - Warga Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jatim, mengaku kesulitan anaknya bisa masuk sekolah menengah pertama (SMP) negeri lantaran terganjal sistem zonasi saat penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Banyak warga Gebang Putih tidak ter-cover zona pada saat PPDB. Makanya mereka menyampaikan itu saat kami menggelar reses di Gebang Puti kemarin malam," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Jumat.
Menurut ia, selama ini warga Gebang Putih hanya bisa ikut zona terdekat, yakni di SMP 19.
Itu pun hanya untuk wilayah Gebang Putih sebelah utara yang berjarak 1 kilometer, sedangkan lainnya berjarak hingga 3 kilometer.
Anas mengatakan pihaknya telah merespons usulan dari warga tersebut untuk selanjutnya disampaikan Pemkot Surabaya.
Apalagi, lanjutnya, usulan tersebut terkait dengan pendidikan yang tentunya harus diperjuangkan.
"Mudah mudahan ini bisa menjadi wacana untuk penambahan sekolahan baru di Surabaya," ujarnya.
Meski demikian, perlu dilakukan kajian terlebih dahulu untuk mengetahui perlu dan tidaknya sekolah baru dibangun.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan Pemkot Surabaya akan merespons usulan dari Gebang Putih tersebut.
Armuji juga menyampaikan, Pemkot Surabaya telah menyediakan sejumlah program beasiswa untuk pelajar di Surabaya, salah satunya pelajar dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Surabaya.
"Kami berharap itu bermanfaat buat warga Surabaya. Saya juga tetap mengingatkan warga Surabaya untuk menjaga protokol kesehatan (prokes) PPKM Level 3 agar perekonomian tetap berjalan," katanya.
Warga Gebang Putih Surabaya keluhkan sistem zonasi masuk SMP negeri
Jumat, 18 Februari 2022 15:34 WIB