Banyuwangi (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat menyatakan bahwa dari 20 sampel kasus COVID-19 yang diuji di laboratorium Surabaya, 17 sampel di antaranya diduga kuat (probable) terinfeksi varian Omicron.
"Dari 20 sampel yang diuji, 17 di antaranya hasilnya diduga kuat varian Omicron. Pengujian yang dilakukan di laboratorium Surabaya menggunakan metode S-gene target failure (SGTF). Dengan demikian sampel yang kami kirim itu 85 persen diduga kuat varian Omicron," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.
Kendati demikian, lanjut Amir, hal ini belum bisa dikatakan terpapar virus varian Omicron, meskipun hasil uji laboratorium yang menunjukkan probable varian Omicron.
Menurut dia, untuk memastikan apakah sampel yang dikirim menunjukkan probable Omicron masih membutuhkan satu langkah lagi pemeriksaan setelah SGTF, yakni pengujian lanjutan dengan metode whole genome sequencing (WGS), dan hingga saat ini hasil uji WGS belum keluar.
Amir Hidayat menambahkan, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Banyuwangi terus mengalami peningkatan, dan terhitung per 15 Januari 2022, kasus aktif bertambah 172 orang, sehingga totalnya mencapai 1.171 kasus.
Ia mengatakan, sebanyak 16 orang pasien positif COVID-19 dirawat di RSUD Blambangan dan satu orang pasien dirawat di RSUD Genteng. Sebagian besar pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan, sehingga cukup isolasi mandiri (isoman) dan beberapa di antaranya juga diarahkan untuk isolasi terpadu di Wisma Atlet.
"Kami imbau masyarakat selalu waspada dan disiplin protokol kesehatan. Varian Omicron ini penularannya sangat cepat, meski keganasannya tidak sebesar varian Delta," katanya. (*)