Tulungagung (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur kembali mengambil keputusan penghentian pembelajaran tatap muka di salah satu sekolah menengah atas unggulan di Tulungagung karena ada temuan kasus COVID-19.
"Kami hentikan sementara terhitung mulai Senin (7/2) hingga sepekan ke depan," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Tulungagung-Trenggalek Sindu Widyabadra di Tulungagung, Jumat.
Sekolah yang ditutup sementara karena temuan kasus COVID-19 itu adalah SMAN 1 Kedungwaru. Kebijakan ini diambil setelah ditemukan tujuh kasus aktif di sekolah tersebut.
Temuan ini berawal dari satu kasus aktif. Lalu dilakukan pelacakan terhadap 32 siswa dengan usap antigen. Hasilnya ada sebanyak tujuh orang positif sehingga dilanjutkan dengan tes usap PCR dan seluruhnya positif.
Dengan temuan ini, katanya, sudah ada dua SMA di Tulungagung yang menghentikan sementara PTM.
Sebelumnya, sekolah yang lebih dulu dihentikan pembelajaran tatap muka terbatasnya adalah SMAN 1 Boyolangu.
SMAN 1 Boyolangu melakukan pembelajaran secara daring sejak tanggal 31 Januari 2022 hingga 4 Februari 2022.
Rencananya akan kembali melakukan PTM pada 7 Februari mendatang dengan protokol kesehatan yang ditingkatkan.
"Kalau sebelumnya hanya waktu masuk diukur suhunya, mencuci tangan, kini waktu pulang pun juga harus begitu," katanya.
Di SMAN Boyolangu ditemukan 22 siswa yang positif COVID-19. Mereka berasal dari tiga kelas berbeda.
Sedang di SMAN 1 Kedungwaru, ditemukan tujuh siswa positif yang berasal dari satu kelas.
Pembelajaran daring akan dilakukan mulai Senin (7/2). Selama waktu seminggu pembelajaran daring, seluruh sekolah disterilisasi dengan desinfektan, demikian Sindu Widyabadra.
Ada temuan COVID-19, pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung dihentikan
Jumat, 4 Februari 2022 22:32 WIB