Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Demokrat Jawa Timur Priyo Effendi berharap penyelenggaraan Musyawarah Daerah VI di Surabaya tidak mengabaikan soliditas pada tingkat internal.
"Musda tidak boleh menghilangkan soliditas. Beda pilihan itu wajar, asal jangan menyimpang dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga," ujarnya di Surabaya, Rabu.
Di Jatim, pelaksanaan Musda Partai Demokrat digelar Kamis, 20 Januari 2022 di Surabaya yang diprediksi akan diikuti dua kandidat sebagai calon ketua definitif, yakni Emil Elestianto Dardak dan Bayu Airlangga.
Saat ini, Emil Dardak adalah Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Demokrat sekaligus Wakil Gubernur Jatim, sedangkan Bayu Airlangga Pelaksana Tugas Sekretaris DPD Demokrat serta wakil Ketua Komisi A DPRD provinsi setempat.
Priyo mengajak seluruh kader Partai Demokrat Jatim agar lebih bijak menghadapi musda dengan menghormati seluruh aturan berlaku.
Musda kali ini tidak memilih ketua, melainkan hanya mengusulkan bakal calon, lalu menetapkan elemen formatur dan keputusan-keputusan lainya.
Kemudian sidang mengusulkan nama calon, maksimal tiga nama calon dan sedikitnya satu nama ke Tim 3 DPP, dalam hal ini ketua umum, sekretaris jenderal, dan ketua BPOKK untuk mengikuti tahap pascamusda.
Para calon yang memenuhi persyaratan calon akan mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan dengan materi pokok visi, misi serta program kerja calon.
Priyo optimistis Partai Demokrat meraih hasil yang semakin baik dalam Pemilu 2024, terlebih sudah terbukti terjalin kekompakan kader saat menghadapi upaya gerakan pengambilalihan partai.
"Jatim basis yang sangat penting bagi Demokrat, apalagi Pak SBY berasal dari Pacitan. Maka kader harus menjadikan proses musda ini tertib dan taat aturan," katanya.