Trenggalek (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, membangun dua gedung baru berlantai empat di atas lahan seluas satu hektare lebih guna menambah kapasitas layanan rawat inap berikut IGD dan sejumlah instalasi perawatan intensif untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di daerah tersebut.
"Alhamdulillah progres pembangunan sudah mencapai 37 persen. Kami sangat optimistis ini bisa cepat selesai sesuai target," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, usai meninjau pembangunan gedung layanan COVID-19 yang berlokasi di sisi belakang RSUD dr. Soedomo Trenggalek itu, Senin.
Ia menjelaskan dua gedung baru berlantai empat yang dibangun dengan anggaran Rp149 miliar itu ditargetkan rampung pada April 2022.
Peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek gedung layanan COVID-19 menggunakan dana pinjaman dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu dilakukan pada akhir Oktober 2021, sehingga sampai kini telah berjalan 1,5 bulan.
"Meski di kontrak pembangunannya selesai April, tapi kami minta dipercepat akhir Februari ini sudah jadi," ujarnya.
Direktur RSUD dr. Soedomo Trenggalek Rofiq Hindiono menjelaskan dua gedung baru itu diproyeksikan untuk dua fungsi berbeda.
Gedung pertama berlantai empat yang ada di sisi timur akan dipakai untuk instalasi gawat darurat, insentive care unit, ruang operasi dan lain-lain. Sementara satu gedung kedua yang ada di sisi barat akan dipakai untuk rawat inap dengan kapasitas 130 kamar.
Dua gedung itu, kata Rofiq, dibangun untuk mengantisipasi adanya risiko lonjakan kasus COVID-19.
Pada lonjakan kasus akibat varian delta pertengahan 2021, RSUD Kabupaten Trenggalek sempat kewalahan menangani pasien,
Ruang IGD sempat penuh hingga meluber ke halaman gedung untuk menampung pasien.
Sementara saat ini, status COVID-19 di RSUD dr. Soedomo Trenggalek sejak dua pekan terakhir terus nihil. Menurut Rofiq, tidak ada temuan kasus baru ataupun pasien rawat inap, yang menandakan pandemi di wilayah ini cukup terkendali.
Apabila lonjakan kasus COVID-19 tidak terjadi, katanya, dua bangunan baru itu akan difungsikan sebagai sarana tambahan rumah sakit.
"Nanti akan kami tata ulang," kata Rofiq, saat dikonfirmasi wartawan.