Gresik (ANTARA) - Salah seorang pekerja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur menemukan mortir yang diduga peninggalan Belanda dalam kondisi berkarat.
Kapolsek Manyar AKP Windu Priyo Prayitno dikonfirmasi pada Rabu, membenarkan penemuan itu dengan rincian mortir sepanjang 25 centimeter, dan ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB di lokasi proyek.
"Penemuan itu, bermula saat pekerja melakukan proses pengencangan tanah atau stone column conveyor. Saat proses penggalian, terdapat benda mencurigakan menyerupai tabung, kemudian pekerja menghentikan proses itu, dan melaporkan ke kami," kata Windo kepada wartawan.
Lokasi mortir, kata Windu, berada di kedalaman tanah satu meter, dan sempat terkena alat milik pekerja, namun tidak meledak.
"Kami mendapatkan laporan itu, dan anggota kami langsung melakukan sterilisasi di lokasi, dan memasang garis polisi untuk pengamanan. Ini untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, seperti meledaknya mortir," kata Windu.
Usai melihat mortir itu, kata Windu, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Gresik serta Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jatim, hal ini untuk mengidentifikasi mortir tersebut.
"Kami menduga ini adalah mortir atau senjata artileri peninggalan zaman penjajahan. Dan petugas mengambil langkah cepat dengan meledakkan benda tersebut di lokasi yang aman," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan benda yang mencurigakan, dan meminta para pekerja di KEK JIIPE Gresik untuk lebih berhati-hati apabila menemukan barang mencurigakan.