Sidoarjo (ANTARA) - Pelayanan administrasi secara tatap muka di kantor BPJS Kesehatan mulai dibuka kembali. Tsarina Putri rasakan perbedaan pelayanan tatap muka saat ini ketika datang ke kantor BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo untuk melakukan pencetakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik orang tuanya.
“Ayah saya terdaftar sebagai peserta mandiri kelas 3, kemarin daftar melalui Pandawa (Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp) dan ke sini untuk cetak kartunya. Pelayanannya bagus, antrian juga dibatasi karena ada yang diarahkan untuk akses melalui Pandawa atau layanan online lainnya. Jadi kita ke sini nyaman karena tidak terlalu penuh di dalam ruangan,” ujar ibu rumah tangga yang akrab dipanggil Rina ini.
Tidak hanya puas dengan layanan tatap muka, Rina juga puas dengan kanal layanan online yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan. Baginya dengan adanya layanan online seperti Pandawa, Mobile JKN dan Care Center 165 telah memberikan kemudahan pada peserta untuk memilih akses yang dibutuhkan. Sehingga Peserta JKN-KIS tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan administrasi.
“Ya bagus sih, agar tidak terlalu numpuk (di kantor BPJS Kesehatan). Sebelumnya kan parah banget. Pernah saya dulu mengurus menjadi peserta mandiri sebelum dialihkan ke perusahaan suami, ngantrinya harus dari pagi. Jadi dibanding dulu dengan sekarang, sama saja pelayanannya tapi lebih bagus karena tidak menghabiskan waktu,” tambah Rina.
Tidak hanya pelayanan secara administrasi di kantor BPJS Kesehatan, Rina juga pernah memanfaatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Rina pernah memanfaatkan untuk operasi sesar dan pelayanan yang ia rasakan saat itu bagus dan tidak terdapat perbedaan dengan pasien lainnya.
“Tidak terlalu ribet seperti yang dibayangkan orang-orang. Orang awam berpikirnya ngurus BPJS Kesehatan buat apa, kita bayar iuran tapi belum tentu dapat manfaatnya. Tapi untuk saya pribadi, saya sudah merasakan sangat terbantu dengan adanya program JKN-KIS ini,” tegasnya.
Atas pengalamannya baik di kantor BPJS Kesehatan maupun di fasilitas kesehatan, Rani akan membagikan pengalamannya tersebut dengan kerabatnya. Dengan berbagi pengalaman, Rani berharap masyarakat tidak perlu lagi ragu mendaftarkan diri dan keluarganya menjadi Peserta JKN serta memanfaatkan haknya sebagai peserta.
“Dibandingkan dengan asuransi lain di luar sana, preminya cukup tinggi. Iuran JKN cukuplah, jadi kalaupun misal diwajibkan juga saya rasa tidak terlalu memberatkan. Untuk BPJS Kesehatan, saya harap dapat terus melakukan perbaikan layanan online, sehingga masyarakat semakin mudah mengakses layanan BPJS Kesehatan,” tutup Rina.