BPJS Kesehatan mendorong kepada peserta memanfaatkan layanan antrean dalam jaringan (daring) yang sudah terintegrasi dengan fasilitas layanan kesehatan, salah satunya yang diterapkan di RS Anwar Medika Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan dalam keterangan pers di Sidoarjo, Jumat mengatakan BPJS Kesehatan dan seluruh mitra kerja diharapkan memberikan pelayanan dan tata kelola yang baik kepadanya masyarakat.
"Antrean online ini tentu saja meningkatkan kenyamanan peserta JKN, antara lain memperpendek masa tunggu di RS dan memastikan dokter datang sesuai jadwal praktik," katanya.
Ia mengatakan, keberhasilan pelayanan untuk masyarakat ini kata kuncinya adalah tidak boleh ada perbedaan antara kebijakan program dan pelaksanaan di lapangan.
"Artinya integritas harus dijaga, apa yang disampaikan, apa yang dipikirkan juga harus yang dirasakan oleh pasien. Saya berharap integritas ini tidak hanya terkait dengan antrean online tetapi untuk semua pelayanan yang kita berikan kepada peserta JKN," ucapnya.
Ia mengatakan era teknologi informasi saat ini tidak dapat kita hindari maka kita harus mengikuti dan benar-benar memanfaatkan teknologi tersebut.
"Membeli teknologi itu murah dan mudah namun memanfaatkan, mengimplementasikan dan menjadikannya sebuah hasil yang bernilai itulah yang sulit. Maka dari itu saya ingin sistem antrean online ini dapat benar-benar dimanfaatkan oleh peserta JKN untuk kemudahan dan kenyamanan peserta," tuturnya.
Direktur RS Anwar Medika, Nungky Taniasari menyampaikan pelayanan peserta JKN di RS Anwar Medika saat ini telah berjalan dengan baik sesuai dengan alur pelayanan, begitu pula pemanfaatan antrean online oleh peserta JKN.
"Peserta JKN yang berobat ke RS Anwar Medika rata-rata per hari sebanyak 500-600 peserta, kamar rawat inap hamper 93 persen diisi oleh peserta JKN. Dan untuk peserta JKN yang memanfaatkan antrean online kurang lebih sudah 50 persen,” kata dia.