Surabaya (ANTARA) - Kegiatan Surabaya Art & Culture Festival (SACF) 2021 menghadirkan semua jenis aktivitas atau pagelaran seni dalam setiap pekannya hingga Desember 2021.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti di Surabaya, Kamis, menyampaikan, SACF 2021 sebelumnya diawali dengan pemutaran film Arek Suroboyo pada waktu refleksi perobekan Bendera Merah Putih Biru.
"Setiap minggu kami ada tampilan 2-3 kali melalui streaming seluruh aktivitas kesenian mulai dari musik, tari, ludruk hingga jaranan," kata Antiek.
Ia mengaku, memang ada beberapa pagelaran besar yang menjadi event kolosal, seperti sebelumnya pertunjukan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 2021. Namun demikian, Antiek menyatakan ke depan tentu masih ada beberapa event menarik yang patut untuk kembali disaksikan.
"Jadi nanti masih ada event-event yang lain sampai bulan Desember. Jadi masih ada tayangan-tayangan banyak yang nanti akan menghadirkan bintang-bintang tamu yang akan menjadi kejutan siapa berikut-berikutnya," katanya.
Salah satu pagelaran SACF 2021 yang baru-baru ini ditampilkan yakni Wayang Sejarah Sumpah Merah Putih "Gayatri Rajapatni” di Tugu Pahlawan pada Senin (8/11) malam. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya tampil memainkan peran dalam pagelaran Wayang Sejarah Sumpah Merah Putih "Gayatri Rajapatni”.
Dalam pagelaran itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memainkan peran sebagai Mahapatih Gajah Mada, lengkap dengan memakai busana ala kerajaan. Sedangkan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebagai pemuda nusantara yang membacakan teks Sumpah Pemuda dengan memakai pakaian khas Cak Suroboyo. Kemudian, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono sebagai Prapanca, yang bertugas membacakan prolog atau alur cerita.
Tidak hanya itu, Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo yang memainkan peran sebagai Cak Mandala, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan sebagai Cak Slamet dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto berperan sebagai Cak Sugeng. Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya Anton Delianto sebagai Cak Untung, dan Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi sebagai Cak Bejo. (*)