Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menggelar istighasah dan doa bersama untuk mendoakan keselamatan warga kota setempat dan saudara sebangsa yang terdampak bencana.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Kota Surabaya, Selasa mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan spiritual yang kini diagendakan secara bergantian yaitu setiap Senin dan Kamis atau Selasa dan Jumat, sebagai upaya menjaga Kota Surabaya.
Ia menekankan bahwa serangkaian bencana yang melanda berbagai wilayah, mulai dari Aceh, Sumatera, Bandung, hingga banjir rob di Jakarta yang terjadi menjadi pengingat bagi seluruh jajaran Pemkot Surabaya.
"Kita melihat banyak ujian yang datang menimpa saudara-saudara kita. Maka, saya sampaikan kepada teman-teman (jajaran pemkot), tidak mungkin kita menyelesaikan permasalahan di dunia ini hanya mengandalkan kemampuan kita sebagai manusia," katanya.
Wali Kota menyerukan di samping upaya teknis, memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah hal yang mutlak. Bagi umat Muslim, pendekatan ini dilakukan melalui istigasah dan doa bersama ini.
"Yang non Muslim, saya minta untuk berdoa di masing-masing tempat ibadahnya. Kepada yang Kristen di gereja, termasuk saudara kita yang beribadah di vihara, pura, maupun kelenteng, saya titip doa. Karena kedekatan kita dengan Tuhan inilah yang bisa menjauhkan Surabaya dari bala, bencana, dan fitnah," ujarnya.
Harapan dari doa bersama ini, lanjut dia, supaya Surabaya tidak sampai dilanda bencana besar seperti puting beliung, dan jika terjadi genangan air, tidak berlangsung berhari-hari.
"Di Surabaya, mari udan (setelah hujan) ya sudah hilang. Kita berdoa terus agar Allah jika memberi hujan tidak melebihi kemampuan yang bisa diterima oleh buminya Kota Surabaya," katanya.
