Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengajak semua elemen gotong royong mengantisipasi badai La Nina di pengujung tahun 2021 yang menimbulkan potensi bencana dan dapat mengancam ketahanan pangan.
"Cuaca ekstrem tidak terhindarkan dan menjadi pekerjaan kita semua, saya harap warga Surabaya juga bergotong royong untuk antisipasi dampak La Nina," Kata Wawali Armuji di Surabaya, Rabu.
Armuji menyatakan Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai antisipasi, di antaranya melakukan perampingan pohon rawan tumbang oleh Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), penyiapan satgas rescue dan mitigasi penanggulangan bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BMKG agar informasi perkembangan cuaca dapat di update secara aktual sehingga berbagai stakeholder bisa mengambil langkah antisipasi.
Ia menyebut di Kota Surabaya terdapat 1.360 RW dan 9.126 RT yang harus turut serta bersiaga hadapi Perubahan cuaca.
"Sekali lagi, kita tidak boleh sendiri mulai RT, RW, LPMK, tokoh masyarakat dan berbagai organisasi harus kerja bersama agar warga Surabaya selamat semua," ujarnya.
Untuk itu, ia menegaskan penguatan koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Surabaya bersama BMKG dan upaya membangun kesadaran masyarakat akan di perkuat.
"Pemkot Surabaya menyiapkan simulasi tanggap bencana hadapi perubahan cuaca ekstrem," ujarnya.
Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG menyebut La Nina diperkirakan terjadi di Indonesia pada akhir 2021 atau awal 2022 antara bulan Desember, Januari, dan Februari. Fenomena tersebut ditandai dengan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.