Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengapresiasi Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) sebagai wujud nyata pengabdian berkelanjutan untuk masyarakat.
"Pengabdian di masyarakat harus bersifat organik, artinya tumbuh dari kebutuhan nyata dan keterlibatan langsung warga, bukan sekadar program formalitas," kata Wakil Wali Kota Armuji saat melepas mahasiswa UMSurabaya yang melaksanakan KKN Internasional di Korea Selatan di Surabaya, Rabu.
Ia menyebut KKN adalah contoh konkret bagaimana mahasiswa hadir, belajar, dan mengabdikan diri, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, dan Digitalisasi UMSurabaya Radius Setiyawan menambahkan kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud komitmen kampus dalam mengembangkan kapasitas global mahasiswa.
Menurut dia, KKN Internasional melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi yang akan berinteraksi dengan masyarakat dan komunitas pendidikan di Korea Selatan dengan fokus kegiatan promosi budaya Indonesia, penguatan literasi digital, dan kolaborasi riset sosial.
Kepala Lembaga Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) UMSurabaya Arin Setyowati menyebutkan mahasiswa akan diberangkatkan pada 28 Agustus 2025 untuk KKN selama satu minggu dengan agenda mencakup proyek sosial pengabdian hingga pengembangan keterampilan bahasa.
“Kami ingin mahasiswa UMSurabaya mampu beradaptasi dan berkontribusi di berbagai negara. KKN Internasional ini adalah wadah bagi mereka untuk belajar langsung tentang keragaman budaya, memperkuat jejaring global, dan memperkaya pengalaman akademik,” ujar Arin.
Dalam kesempatan itu turut dipamerkan puluhan karya mahasiswa UMSurabaya selama KKN, antara lain alat pengukur stres, aplikasi digital pencatatan aset, mesin penggoreng kacang berbahan drum, alat destilasi serai menjadi minyak roll-on, dan pengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Selanjutnya mesin pencacah pakan ternak, kompor dari limbah jelantah, semprot hama otomatis dan pemantik tikus otomatis, lampu desa bertenaga surya, aplikasi kesehatan berbasis web, dan iron shovel pengolah sampah.
Kemudian ada alat pengering kerupuk samiler, mesin penggiling limbah kotoran kambing menjadi pupuk dan mesin komposer ramah lingkungan, dan alat fermentasi tempel.
