Surabaya (ANTARA) - Warga Gresik, Jawa Timur, Rachmad Rofik, menciptakan perangkat lunak (software) untuk jual beli valuta asing atau lebih dikenal dengan perdagangan "forex", yang diberi nama "Wisefx".
"Perangkat lunak ini mengaplikasikan 'artificial intelegence' atau AI," katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Pemuda asal Desa Sekapuk, Ujungpangkah, Gresik, yang akrab disapa Gus Fik itu mengungkapkan, perdagangan forex merupakan salah satu solusi pendapatan nyata di tengah pandemi virus corona (COVID-19), yang tidak dimiliki oleh instrumen keuangan lainnya.
Dia menjelaskan, kejeniusan dalam mengoperasikan perangkat lunak Wisefx terletak pada otomatisasi transaksi dibalut dengan kesabaran trader atau seorang pedagang.
"Sebab pendapatan harus sesuai dengan modal yang dikeluarkan dan harus disertai kalkulasi resiko yang sepadan," tutur Gus Fik.
Mengutip petuah Warren Buffet, investor keuangan asal Amerika Serikat, "Pasar keuangan adalah sebuah alat untuk memindah kekayaan dari mereka yang tidak sabar kepada mereka yang memiliki kesabaran".
Oleh karena itu, Gus Fik sangat menekankan pondasi kesabaran kepada semua klien dan pengguna perangkat lunak Wisefx.
Transaksi perdagangan forex pada software Wisefx berjalan otomatis selama 24 jam tanpa jeda.
Gus Fik menandaskan, keunikan Wisefx yang tidak ada pada sistem lain yaitu adanya mekanisme "backup" dana talangan hingga 300 persen dari modal jika sampai terjadi "floating" minus di angka 50 persen dari modal klien. (*)
Warga Gresik ciptakan software jual beli valuta asing "Wisefx"
Sabtu, 30 Oktober 2021 17:53 WIB
Keunikan Wisefx yang tidak ada pada sistem lain yaitu adanya mekanisme "backup" dana talangan hingga 300 persen dari modal jika sampai terjadi "floating" minus di angka 50 persen dari modal klien