Surabaya (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Timur melanjutkan program vaksinasi sebagai upaya pencapaian kekebalan komunal (herd immunity) yang kali ini untuk dosis kedua.
"Alhamdulillah, Golkar kembali melakukan program vaksinasi yang sekarang bisa lebih tertib dan lancar setelah dilakukan evaluasi," ujar Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji, di Surabaya, Selasa.
Pada vaksinasi kali ini, terdapat 2.200 dosis vaksinasi sebagaimana jumlahnya sama seperti program dosis pertama lalu.
Total, kata dia, pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut sudah melakukan empat kali vaksinasi di sejumlah lokasi di Jawa Timur yang mencapai 6.000 dosis.
Pihaknya berkomitmen akan secara maksimal membantu Pemerintah Provinsi Jatim untuk mempercepat pencapaian kekebalan komunal.
"Setidaknya Golkar target minimal 20.000 dosis yang tersebar di seluruh DPD kabupaten/kota di Jatim," ujar politikus muda yang saat ini juga tercatat sebagai anggota DPR RI tersebut.
Sekretaris DPD Golkar Jatim Sahat Tua Simanjuntak mengapresiasi masyarakat yang hadir pada vaksinasi kali ini, terlebih prosesnya berjalan lebih tertib dan lancar.
"Ini berkat kerja sama panitia dengan semua pihak, mulai Dinas Kesehatan Jatim, relawan, dan tim Rumah Sakit (RS) Paru yang sudah menyiapkan tenaga kesehatannya," kata Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.
Kendati demikian, ia berpesan kepada masyarakat yang sudah menerima vaksinasi untuk tetap menaati anjuran Pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Jangan lengah. Tetap lakukan 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjauhi kerumunan serta menjaga pola makan sehat dan pola istirahat yang cukup," kata Sahat.
Terkait percepatan vaksinasi, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, total sasaran sebanyak 31.826.206 orang yang terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum, ditambah warga usia 12 hingga 17 tahun.
Hingga Selasa sore, total vaksinasi se-Jatim dosis pertama sudah diikuti sebanyak 8.949.456 orang atau 28,12 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua mencapai 5.002.803 orang atau 15,72 persen. (*)
