Pamekasan (ANTARA) - Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mulai menyasar para santri di sejumlah pondok pesantren di wilayah itu, sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan komunitas, dan mencegah penyebaran virus corona di wilayah itu.
"Vaksinasi ke pondok pesantren dengan sasaran para santri, ustat dan pengasuh ini, merupakan bentuk pelayanan dari Gerai Vaksin Presisi door to door Polres Pamekasan, sebagaimana sudah menjadi program pemerintah pusat melalui institusi ini," kata Kapolres AKBP Apip Ginanjar saat memantau pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren Sabilul Ihsan, Desa Teja Timur, Pamekasan, Sabtu.
Pondok pesantren asuhan mantan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan ini merupakan satu dari ratusan pondok pesantren yang tersebar di 13 kecamatan yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Kapolres menjelaskan, vaksinasi yang dimotori oleh Polres Pamekasan dengan melibatkan vaksinator dari Urusan Kesehatan Polres Pamekasan itu sebagai bentuk tanggung jawab institusi ini dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Sebab, sambung dia, institusi Polri dan TNI telah ditunjuk oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai tim teknis di lapangan untuk menekan penyebaran COVID-19.
"Melalui program kerja sama dengan pesantren ini, diharapkan persentase masyarakat Pamekasan mengikuti suntik vaksin COVID-19 juga terus meningkat, karena masih ada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa vaksin berbahaya," katanya.
Padahal, sesuai dengan fatwa yang telah di keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) vaksin tidak haram, bahkan suci dan menyehatkan, yakni menambah kekebalan tubuh, sehingga tidak rentan terpapar berbagai jenis penyakit, khususnya COVID-19.
"Dan yang perlu juga dipahami, vaksinasi ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk menyelamatkan seluruh warga dari ancaman terpaparnya COVID-19," katanya, menjelaskan.
Sementara itu pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Ihsan KH Hamid Mannan Munif berterima kasih kepada Polres Pamekasan telah bersedia bekerja sama dengan lembaga yang dipimpinnya, apalagi kegiatan vaksinasi itu gratis, alias tanpa biaya.
Tokoh ulama NU ini juga mengajak kepada semua elemen masyarakat agar ikut proaktif membantu program vaksinasi tersebut.
Sebab, menurut dia, disamping untuk meningkatkan kekebalan tubuh, ikhtiar berupa suntik vaksin itu merupakan upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19, disamping memang harus selalu mentaati ketentuan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Tujuannya baik dan mulia. Jadi, mari kita dukung program baik ini, agar bangsa kita ini bisa segera terbebas dari pandemi ini," katanya.