Pamekasan (ANTARA) - TNI dari Kodim 0826 dan Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur digerakkan untuk membantu program perubahan pola isolasi bagi warga positif COVID-19 dari isolasi mandiri dan isolasi terpusat, yang dicanangkan pemkab guna mencegah penyebaran virus itu pada keluarga dan masyarakat lain.
"Ini kami lakukan, karena TNI dan Polri telah ditunjuk secara langsung oleh pemerintah untuk mengawal suksesnya pelaksanaan penegakan disiplin protokol kesehatan, mendukung program pemerintah dan Satgas COVID-19 dalam rangka menekan penyebaran corona," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol (Inf) Tejo Baskoro di Pamekasan, Sabtu.
Ia menjelaskan program isolasi terpusat bagi pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sebelumnya dicanangkan oleh Pemkab Pamekasan dengan berbagai pertimbangan.
Selain itu, juga dalam rangka mempermudah bagi tenaga medis dalam melakukan pengawasan dan memantau kesehatan pasien, program ini juga dalam rangka mencegah kemungkinan adanya virus bagi keluarga dan tetangga pasien.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengumumkan ada sekitar 90 pasien positif COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Bagi bupati, upaya mengubah pola isolasi dari mandiri ke terpusat itu tidak mudah, karena perlu melakukan pendekatan secara persuasif kepada pasien dan keluarganya. Peran institusi polri dan TNI, menurut dia penting dalam membantu mensukseskan program tersebut.
"Kita tidak ingin perubahan program isolasi ini ada gesekan, dan oleh karenanya pola pendekatan humanis perlu diutamakan, dengan menjelaskan alasan dasarnya mengapa harus dilakukan isolasi terpusat," kata bupati.
Polres dan Kodim 0826 Pamekasan masing-masing menerjunkan sebanyak 189 personel guna membantu mensukseskan program isolasi terpusat ini, dan mereka itu merupakan personel yang bertugas di masing-masing desa dan kelurahan sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).
Sebagian pasien dan keluarga pasien positif COVID-19 memang ada yang sempat menolak untuk mengikuti program isolasi terpusat yang dicanangkan Pemkab Pamekasan. Namun, setelah diberi arahan dan penjelasan detail oleh petugas keamanan, mereka akhirnya bersedia mengikuti program tersebut.
"Memang ada yang menolak, tapi setelah anggota memberikan arahan dan dampak yang bisa ditimbulkan bagi keluarga yang kerabat yang tinggal dalam satu rumah, mereka akhirnya bersedia," kata Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginajar.
Salah satu tempat yang disediakan sebagai lokasi isolasi terpusat bagi pasien COVID-19 di Kabupaten Pamekasan adalah hotel Garuda yang terletak di Jalan Masigit Pamekasan. Lokasi lainnya, Home Stay ASRI dan Gedung Islamic Center Pamekasan.
"Tapi untuk Home Stay ASRI dan gedung Islamic Center ini khusus bagi PMI yang pulang ke Pamekasan, sedangkan di Hotel Garuda untuk pasien COVID-19 yang memang warga asli Pamekasan," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Pamekasan Arif Rachmansyah.