Surabaya (ANTARA) - Komando Daerah Militer V/Brawijaya mengerahkan prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19 di wilayah setempat.
"Salah satu tugasnya adalah mengantarkan obat-obatan dan suplemen ke rumah-rumah warga yang sedang menjalani isoman akibat terpapar COVID-19," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Kolonel Arm Imam Haryadi saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.
Ia memastikan di tiap Markas Komando Distrik Militer (Kodim) setidaknya selalu tersedia obat-obatan maupun suplemen yang siap dibagikan kepada para warga, khususnya yang sedang menjalani isoman akibat terpapar COVID-19.
"Bekerja sama dengan puskesmas setempat, markas Kodim di tiap kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur memiliki data warga yang menjalani isoman," ucap perwira menengah TNI AD tersebut.
Setiap hari, kata Kapendam, Kodim menyiagakan prajurit Babinsa yang memang sudah mengenal wilayah dan warga di lingkup tugasnya.
Seperti dilakukan oleh prajurit Babinsa di lingkungan Kodim 0832 Surabaya Selatan, yang mengantarkan obat-obatan dan suplemen ke rumah warga yang sedang menjalani isoman di wilayah Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Surabaya.
Selain itu, kepada warga yang sedang menjalani isoman dengan gejala ringan, prajurit Babinsa juga didampingi petugas puskesmas serta kerap mengajak untuk sejenak berolahraga ringan bersama-sama.
"Insya Allah, beban tugas berat jika dikerjakan bersama-sama dengan para Babinsa, Bhabinkamtibmas, petugas kelurahan dan puskesmas akan berdampak baik untuk kedepannya, sehingga wabah COVID-19 segera berakhir," kata ucap Komandan Kodim 0832 Surabaya Selatan Kolonel Inf Budi Yuwono.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim per pukul 16.00 WIB hari Jumat ini, ada tambahan sebanyak 4.490 kasus baru terkonfirmasi positif, lalu 5.007 kasus sembuh dan 380 kasus meninggal dunia.
Secara kumulatif hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 331.299 kasus, yang rinciannya 46.978 kasus (14,18 persen) dirawat, berikutnya angka sembuh mencapai 261.960 kasus (79,07 persen), serta 22.361 kasus (6,75 persen) meninggal dunia.
Berikutnya, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, terdapat 32 daerah statusnya masih zona merah atau risiko penularan tinggi, sedangkan enam daerah masuk zona oranye atau risiko penularan sedang.
Dengan demikian, belum ada satu pun daerah berstatus zona kuning atau risiko penularan rendah di Jatim, terlebih zona hijau atau tidak terdampak risiko. (*)