Kota Probolinggo (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo, Jawa Timur, menggerakkan kader di tingkat kecamatan untuk meningkatkan cakupan vaksin COVID-19 karena rendahnya angka cakupan vaksin di beberapa kecamatan.
Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr NH Hidayati meninjau kegiatan vaksinasi untuk kader PKK di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Rabu.
"Saya mengecek langsung ke Puskesmas Wonoasih karena tempo hari saya sudah sosialisasi ke kader PKK untuk vaksin karena hampir semuanya tidak mau divaksin. Jadi, saya ke sini melihat komitmen mereka untuk mau vaksin," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi.
Menurutnya, kader di tingkat kelurahan dan Kecamatan Wonoasih diketahui sejumlah 143 orang dan yang sudah divaksin sebanyak 82 orang dan yang menjalani vaksin pada Rabu ini tercatat 61 kader ditambah 21 pelaku UMKM.
"Vaksinasi warga lansia di Kecamatan Wonoasih masih rendah, yakni sekitar 43 persen, sehingga kami menggerakkan kader untuk mendukung program pemerintah dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 tersebut," tuturnya.
Menurutnya, program vaksinasi COVID-19 dari pemerintah sejak dimulai Februari hingga awal Juni 2021 sudah terlaksana, namun dari data yang diterima menyebutkan cakupan penerima vaksin lansia di wilayah Mayangan dan Kanigaran cukup tinggi, sedangkan di wilayah Kedopok, Kademangan dan Wonoasih masih sangat rendah.
"Dengan rampungnya vaksinasi para kader PKK di Wonoasih semoga dapat meningkatkan semangat mereka sebagai ujung tombak dalam menyosialisasikan program pemerintah," katanya.
Ia menjelaskan kader-kader itulah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selanjutnya kader dapat membantu pemerintah melakukan sosialisasi ke masyarakat bahwa vaksin itu aman, namun setelah divaksin harus tetap menjaga protokol kesehatan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati membenarkan cakupan rendah di tiga wilayah selatan Kota Probolinggo dikarenakan beberapa hal, seperti rasa takut dan pola pikir masyarakat.
"Dari 14.411 sasaran vaksin lansia, cakupan mencapai 4.030 dan target vaksinasi COVID-19 harus rampung hingga Desember 2021," katanya.
Untuk meningkatkan jumlah cakupan, lanjut dia, salah satu upayanya melalui kader PKK yang menjadi sasaran vaksinasi dengan harapan kader PKK memberikan contoh dan sosialisasi ke masyarakat agar yang awalnya takut menjadi tidak takut.
"Saya imbau agar masyarakat tidak takut vaksinasi karena hal itu adalah upaya pemerintah kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan mengendalikan COVID-19 dan masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan termasuk yang sudah divaksin," ujarnya.