Cianjur (ANTARA) - Sinta Rismaya (18), anak TKW asal Cianjur, Jawa Barat, yang hilang kontak selama 17 tahun dengan ibunya, berharap bantuan Presiden RI Jokowidodo, untuk mencari dan memulangkan orang tuanya karena sejak usia 8 bulan ditinggal dengan bekerja sebagai pembantu di Selangor, Malaysia.
"Kami berharap pada pemerintah terutama Bapak Presiden RI Jokowidodo, yang terhormat, saya mohon bantuannya untuk memulangkan ibu saya," katanya di Cianjur Selasa.
Selama 17 tahun, dia berharap kasih sayang dari ibunya Ani Hamdanah, layaknya anak lainnya yang selalu mendapat perhatian dan kasih sayang ibunya. Anak bungsu dari dua bersaudara asal Kampung Cibogo Desa Mekargalih, Kecamatan Ciranjang itu, sudah ditinggal pergi saat masih bayi.
Selama ini, ungkap dia, hanya mengenal sang ibu dari foto yang masih tersimpan di rumah mereka. Bahkan selama ini, hingga beranjak dewasa, dia tidak pernah mendengar suara ibunya karena kontak terakhir dengan Ani, saat usia Sinta baru satu tahun lebih.
"Anak mana yang tidak akan merindukan ibunya, apalagi saya tidak pernah bertemu atau mendengar suara ibu sejak saya masih bayi. Saya sangat ingin bertemu dengan ibu dan memeluknya, saya tidak akan izinkan ibu pergi lagi," kata Sinta seraya mengusap air matanya.
Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, mengatakan sudah berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait, termasuk dengan kedutaan besar Indonesia di Malaysia, untuk segera menemukan keberadaan Ani sesuai permintaan keluarga.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin, untuk menemukan keberadaan Ani. Saat ini sudah ada titik terang, tinggal kami berkoordinasi dengan kedubes. Kami juga berkoordinasi dengan BNP2TKI dan lembaga negara di Jakarta," katanya.
Seperti diberitakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Cibogo, Desa Mekargakih, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Ani Hamdanah hilang kontak dengan keluarga selama 17 tahun, tepatnya setelah berangkat bekerja ke Selangor-Malaysia tahun 2004.
Pihak keluarga melalui DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, berharap pemerintah dapat membantu mencari dan memulangkan Ani yang pergi meninggalkan suami dan anak baru berusia delapan bulan ketika itu.
"Kami masih berupaya mencari keberadaan Ani, dengan cara berkoordinasi dengan dinas dan lembaga terkait di pusat hingga kedutaan Indonesia di Malaysia. Kami berharap dapat secepatnya menemukan keberadaannya dan membawanya pulang," kata Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan di Cianjur.
Ia menjelaskan sejak berangkat hingga saat ini, pihak keluarga tidak pernah mendapat kontak atau informasi terkait keberadaan Ani setelah enam bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah seorang saudagar di negeri jiran itu. (*)