Banyuwangi (ANTARA) - Hari kelima operasi pencarian kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu, 21 April 2021, terus dilakukan dengan mengerahkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia atau KRI, kapal milik Badan SAR Nasional dan kapal polisi.
Hingga Minggu (25/40) pagi, sejumlah kapal yang tergabung dalam misi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih terlihat bersandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur.
Beberapa KRI yang sebelumnya singgah di pelabuhan, pagi ini secara bergantian kembali melakukan perjalanan menuju lokasi yang diduga tenggelamnya kapal selam buatan Jerman itu, di titik koordinat 40 kilometer, perairan utara Pelabuhan Celukan Bawang, Bali.
Selama lima hari operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402, beberapa komponen kapal selam yang diyakini bagian dari KRI Nanggala-402 telah ditemukan dan sudah dirilis oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (24/4) sore.
Temuan komponen kapal selam yang diyakini bagian KRI Nanggala-402 itu, di antaranya adalah pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas kapal selam, alas salat, tumpahan solar, dan potongan spon.
Dengan demikian, atas temuan itu, status operasi pencarian Nanggala-402 , dari submiss atau hilang menjadi subsunk atau tenggelam. Diduga kapal selam buatan Jerman tersebut tengelam di perairan utara Bali dengan kedalaman sekitar 850 meter.
Dari pantauan, KRI Raden Eddy Martadinata yang bersandar sejak Sabtu (24/4) sore hingga saat ini masih bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, termasuk dua kapal milik Basarnas (KN Antasena, dan Arjuna) serta dua kapal polisi juga masih bersandar.
Sedangkan KRI milik TNI AL yang sudah bertolak kembali melakukan operasi SAR, di antaranya KRI Teluk Banten dan beberapa KRI lainnya. (*)