Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta seluruh kepala desa di wilayah itu agar mengoptimalkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pembangunan di desa masing-masing karena DD dan ADD tidak terdampak efisiensi anggaran.
"Kepala desa harus bersyukur, DD dan ADD tidak dipotong, jadi tolong anggarannya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan jalan, sosial dan lainnya," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Ipuk menyebutkan rata-rata tiap desa di Kabupaten Banyuwangi dalam kurun waktu setahun mendapatkan anggaran DD dan ADD Rp1,6 miliar hingga sekitar Rp3 miliar.
Ia menekankan kepada kepala desa harus lebih inovatif, terlebih banyak kewenangan yang kini telah diserahkan pada pemerintahan desa, sehingga tidak harus menunggu persetujuan dari pemerintah kabupaten.
Seperti untuk menangani anak putus sekolah, penanganan kesehatan untuk masyarakat miskin, bedah rumah dan kegiatan sosial lainnya.
"Jadi kalau ada warga miskin sakit, anak tidak bisa sekolah, dan lainnya, seharusnya sudah tidak lagi ditujukan pada bupati, tetapi pada desa, karena kewenangan telah diserahkan pada desa," kata Bupati Ipuk.
Bupati juga mendorong para kepala desa terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah agar semua program dan kebijakan bisa berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
"Kepala desa merupakan mitra strategis dan ujung tombak dalam kesuksesan implementasi program dan kebijakan dari pemerintah daerah," ujar Ipuk.
Data diperoleh, di Kabupaten Banyuwangi DD dan ADD tiap desa berbeda dan rata-rata jumlah DD diterima desa sebesar Rp750 juta hingga Rp2 miliar, sedangkan ADD mulai Rp750 juta hingga Rp1,2 miliar.*
Bupati Ipuk minta kepala desa optimalkan ADD dan DD
Kamis, 17 April 2025 12:50 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat pertemuan dengan seluruh kepala desa. ANTARA/HO-Pemkab Banyuwangi