Jember (ANTARA) - Kiai ahli ilmu nahwu K.H. Abdul Haris secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember periode 2021--2026 berdasarkan keputusan musyawarah daerah yang dihadiri Bupati Hendy Siswanto, yang sekaligus ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan.
"Keputusan dipilihnya kepengurusan diambil melalui musyawarah oleh Tim Sebelas yang terdiri dari mantan ketua, perwakilan kecamatan, serta yang lain," kata Ketua PCNU Jember K.H. Abdullah Syamsul Arifin dalam rilis yang diterima ANTARA di Jember, Kamis.
Ketua PCNU Jember yang biasa dipanggil Gus Aab memimpin rapat pleno kelima tentang penentuan hasil musyawarah Tim Sebelas yang diumumkan adalah tokoh ulama muda.
Setelah terpilih menjadi Ketua MUI Jember, Abdul Haris mengatakan di dunia ini ada dua klasifikasi manusia, yakni ada yang berbuat baik dan sebaliknya, sehingga ulama dan umara harus saling bersinergi.
"Kemaslahatan menuntut kita semua. Kalau angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan stunting tinggi, kebijakan harus didorong dan diarahkan ke sana," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bidayah Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates.
Ia mengatakan MUI akan membantu pemerintah sepanjang kebijakan itu untuk kemaslahatan umat, namun pihaknya tetap bersikap kritis melalui cara-cara yang elegan, sehingga kebijakan pemerintah selalu berpihak pada rakyat Jember.
K.H. Abdul Haris dilahirkan di Jember, 07 Januari 1971 dengan mengawali pendidikan dasarnya di Mima As-Salam Wringin Agung Kencong Jember (lulus tahun 1984), dan melanjutkan di MTs al-MaArif Wringinagung Kencong (lulus tahun 1987). Setamat dari MTs langsung melanjutkan thalab al-ilmi ke PGA Negeri Jember dan dinyatakan lulus pada tahun 1990.
Mengawali Pendidikan Perguruan Tinggi di IAIN Malang (UIN Maulana Malik Ibrahim) Fakultas Pendidikan Bahasa Arab (lulus tahun 1995) dan di tahun yang sama, putera pasangan almarhum H. Muslim dan Ibu Siti Marwati mendapatkan kesempatan mengikuti beasiswa Program Pascasarjana (S2) di IAIN ar-Raniry Banda Aceh yang diberikan oleh pemerintah dalam bidang studi Dirasat Islamiyah dan lulus pada tahun 2000.
Sedangkan gelar doktornya didapatkan di UIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Syari'ah dan lulus pada tahun 2014. Sebagai dosen tetap di IAIN Jember, ia pernah menjabat sebagai Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab. Sejak beralih status menjadi IAIN Jember, ia pernah diamanahi sebagai Dekan Fakultas Ushuludin, Adab, dan Humaniora.
Dalam kegiatan organisasi sosial kemasyarakatan, ia dipercaya sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI Jember. Sedangkan di Nahdlatul Ulama, duduk sebagai Wakil syuriah PCNU Jember yang berperan mendampingi ASWAJA Center Jember, serta masuk dalam tim pembuatan buku ASWAJA PERGUNU pusat. Kegemarannya menggeluti kajian kitab kuning terutama dalam bidang qawaid Nahwu dan Sharf mengantarnya menorehkan sejumlah karya.
Karya-karya yang lahir dari tangannya antara lain: Nalar Berpikir Membaca Kitab Kuning, Solusi Tepat Menguasai Konsep Fi'il & Isim, serta buku-buku lain di antaranya Aplikasi I'rab, Tanya Jawab Nahwu dan Sharf, Panduan Pertanyaan Nahwu dan Sharf, Logika Analisa Teks Arab, Ringkasan Teori Dasar Ilmu Nahwu, serta buku yang berada di tangan pembaca budiman saat ini yang termasuk Teori Dasar Nahwu dan Sharf Tingkat Pemula.
Kiai ahli nahwu pimpin MUI Jember periode 2021--2026
Kamis, 18 Maret 2021 21:19 WIB
Keputusan dipilihnya kepengurusan diambil melalui musyawarah oleh Tim Sebelas