Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember (Unej), Jawa Timur membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah yang merupakan sejarah baru pada tahun 2025 dan setelah fakultas tersebut berdiri selama 25 tahun.
Kepastian izin pembukaannya diterima Unej melalui Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI No. 62/A/O/2024 tentang izin pembukaan Program Studi Bedah Program Spesialis pada Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada tanggal 12 Desember 2024.
"Alhamdulillah, dengan dukungan semua pihak maka Program Pendidikan Dokter Studi Bedah di FK Unej bisa terwujud," kata Dekan FK Unej Ulfa Elfiah di sela-sela kesibukan mengikuti rapat senat di kampus setempat di Jember, Kamis.
Dia menjelaskan perjuangan mendirikan program spesialis di FK Unej memang tidak mudah.
Namun, katanya, dengan semangat kerja sama dan gotong royong akhirnya bisa terwujud.
Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mewujudkan program tersebut.
"Terima kasih kepada rektorat Unej, Pemkab Jember, Pemprov Jawa Timur, seluruh rumah sakit di Tapal Kuda hingga semua pihak yang telah membantu," kata pakar bedah plastik yang akrab disapa Ulfa itu.
Ia menjelaskan keputusan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah didasari kesiapan FK Unej yang memang sudah memiliki sumber daya dosen dengan latar belakang pendidikan spesialis bedah, mulai dari bedah plastik, bedah onkologi, bedah vaskular, bedah orthopedi, bedah anak dan lainnya.
"Pada Februari nanti proses pendaftaran Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah FK Unej akan dibuka, sehingga di semester gasal tahun akademik 2025/2026 sudah bisa memulai perkuliahan dan angkatan pertama menerima empat mahasiswa sesuai dengan rekomendasi dari Kemendikti Saintek," katanya.
Tidak berhenti pada pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah, FK Unej sudah mengajukan proposal pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi dan prosesnya sudah berjalan.
"Spesialis bedah itu kaitannya dengan anestesi, maka kami berusaha melengkapi persyaratan pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi agar izinnya bisa segera turun," katanya.
Keberhasilan FK Unej membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah disambut gembira oleh Rektor Unej Iwan Taruna karena pembukaan program itu sudah sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong FK yang sudah terakreditasi unggul di Indonesia untuk membuka program pendidikan dokter spesialis.
"Pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah FK Unej menjadi sumbangsih kami di bidang pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya bagi wilayah Tapal Kuda Jatim," ujarnya.
Ia berharap kebutuhan dokter spesialis di Indonesia bisa terpenuhi mengingat jumlah dan persebaran masih belum merata.