Kediri (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri, Jawa Timur, memastikan kapasitas ruang perawatan di rumah sakit untuk pasien terinfeksi virus corona masih mencukupi setelah kondisinya sempat penuh.
"Alhamdulillah mencukupi. Pekan kemarin sempat penuh tapi langsung kami lakukan langkah koordinasi. Kami minta semua rumah sakit rujukan untuk menambah kapasitas dan mereka bergerak cepat. Per hari ini sudah tercukupi, tidak sampai menutup," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan tingkat okupansi pasien COVID-19 di rumah sakit Kediri beberapa waktu sebelumnya beragam, antara 80 hingga 100 persen. Namun, saat ini sudah turun rata-rata 70-80 persen.
Beberapa rumah sakit itu antara lain RSUD Gambiran II Kediri, RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan, serta RS Bhayangkara Kediri.
"Di Rumah Sakit Kilisuci (rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan) juga sempat penuh. Sekarang banyak yang sembuh dan dipulangkan," kata Fauzan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri ini.
Fauzan mengakui pasien yang dirawat di rumah sakit wilayah Kota Kediri bukan hanya warga Kota Kediri, melainkan banyak yang dari luar daerah. Secara persentase sekitar 60 sampai 70 persen pasien COVID-19 yang dirawat di Kediri dari luar daerah.
Ia menambahkan di Kota Kediri dalam beberapa hari terakhir cenderung ada kenaikan kasus baru COVID-19, salah satunya karena ada temuan klaster pabrik rokok dari Tulungagung.
"Masih naik, karena ada klaster baru pabrik rokok. Jika klaster pabrik rokok sudah mulai turun, akan mulai landai," kata dia.
Ia berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dengan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Dengan itu, diharapkan penyebaran bisa ditekan seminimal mungkin.
Sementara data kasus COVID-19 di Kota Kediri per Selasa (1/12) mencapai 399 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 44 orang masih dirawat, 31 orang masih dipantau, 306 orang sudah sembuh, dan 18 orang meninggal dunia.