Kediri, Jatim (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri, Jawa Timur, mencatat ada sekitar 5.000 warga kota itu yang sudah diberi vaksinasi COVID-19 jenis Moderna sebagai upaya menekan penyebaran virus corona.
"Kami dapat vaksin Moderna sekitar 10 ribuan. Sekarang tinggal 5.000-an dosis, berarti ada 5.000 warga yang sudah vaksinasi Moderna," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, vaksin ini awalnya untuk tenaga kesehatan. Namun, karena stok yang datang juga lebih dan efektivitasnya dinilai bagus, vaksin ini juga diperuntukkan bagi masyarakat umum. Sebelumnya vaksin yang datang adalah AstraZeneca dan Sinovac.
"Harapannya masyarakat bisa mencapai antibodi yang bagus," kata dia.
Ia menambahkan, vaksin ini memang sudah diberikan juga kepada masyarakat, namun dengan syarat belum pernah mendapatkan vaksinasi COVID-19 sama sekali. Untuk intervalnya setelah dari suntikan pertama, berjarak sekitar 28 hari baru dilakukan vaksinasi kedua.
Terkait dengan kejadian pascaimunisasi, Fauzan mengatakan biasanya terjadi di hari kedua setelah vaksinasi berupa demam dan nyeri. Namun, dalam waktu 2-3 hari akan sembuh.
Ia menambahkan di Kota Kediri capaian vaksinasi untuk dosis pertama sekitar 67 persen sedangkan dosis kedua sekitar 46 persen. Pemkot Kediri juga terus giat vaksinasi, sebagai upaya mempercepat capaian herd immunity atau kekebalan kelompok.
Sementara itu, untuk keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR, Fauzan juga mengatakan turun drastis. Saat ini, BOR sekitar 35 persen.
"BOR turun drastis. Sudah sekitar satu pekan terakhir ini. Sekarang tinggal 35 persen. Ini kasusnya turun. Mungkin juga masyarakat banyak yang isolasi mandiri dan di isolasi terpusat," kata Fauzan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri tersebut.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya juga meminta warganya tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan kendati saat ini kasus COVID-19 mulai turun.
"Kami akan berupaya maksimal untuk menangani pandemi COVID-19. Saya juga minta agar kita semua tidak lengah meskipun mulai terjadi penurunan kasus," kata Wali Kota.
Ia juga tetap mengingatkan bahwa tren harus tetap diwaspadai. Penanganan juga dilakukan mulai dari hulu hingga hilir, baik mobilitas warga hingga tingkat keramaian.
Pihaknya juga memberikan edukasi kepada warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Masyarakat diajak untuk tetap menerapkan perilaku hidup sehat, demi mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Wali Kota juga meminta partisipasi warga untuk mengunduh dan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. Di aplikasi itu, dapat terlihat dalam percobaan pembukaan pusat perbelanjaan di beberapa daerah dan uji coba pembukaan work from office dengan kapasitas memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk skrining.
"Silahkan mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Mari kita manfaatkan PeduliLindungi sebagai wujud kepedulian kita akan perlindungan diri dan orang-orang sekitar," ujar Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Di Kota Kediri, hingga Kamis (26/8) terdapat 3.820 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 238 orang yang masih dirawat, 3.221 orang telah sembuh dan 361 orang telah meninggal dunia.