Banyuwangi (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio meminta kepada semua pelaku kreatif di Indonesia untuk memahami ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) secara menyeluruh.
"Sebaik-baiknya produk, kalau kita tidak bisa menjualnya sangat disayangkan. Inilah tantangan kita semua ke depan, memahami ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menteri Wishnutama kepada peserta Rakornas ICCN 2020 secara virtual di Banyuwangi, Jumat malam.
Menurut dia, pemahaman terhadap ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif ini penting, khususnya di era digital. Pelaku kreatif tidak bisa hanya tergantung dengan produknya.
Ia menjelaskan ekosistem yang dimaksud antara lain bagaimana pengemasan produk, bagaimana memasarkan, bagaimana aturannya, memahami HAKI, akses permodalan, termasuk penguasaan teknologi.
"Itulah yang kami sebut whole ekosistem periwisata dan ekonomi kreatif. Teman-teman kreatif harus paham secara komprehensif dari A - Z, sehingga pada saat nanti berusaha atau menciptakan daya tarik atau me-monetize agar potensi untuk sukses jauh lebih besar," ucapnya.
Menteri Wishnutama juga menyampaikan bahwa peran ekonomi kreatif sangatlah penting dalam mengembangkan pariwisata nasional.
"Alam memang pemberian dari Allah dan tugas menusialah menciptakan daya tarik lebih bagi alam tersebut. Kita semua harus memberi nilai lebih pada kekayaan alam kita untuk memajukan pariwisata nasional. Inilah peran dari ekonomi kreatif," paparnya.
Perhelatan Rakornas ICCN yang dipusatkan di Banyuwangi, katanya, sangatlah tepat, karena banyak inovasi, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah dilakukan Banyuwangi, yang bisa dicontoh daerah lain.
"Presiden bahkan menilai Banyuwangi sangat serius memperhatikan pariwisata dan sektor kreatif. Banyak inovasi yang sudah dilakukan, bahkan Banyuwangi juga cepat merespons menerapkan adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata," kata Wisnutama.
Ia mengakui Banyuwangi merupakan kabupaten yang sangat inspiratif. Bahkan, Menparekraf kerap memberi referensi pada daerah lain untuk belajar ke Banyuwangi dalam hal peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif.
ICCN adalah jejaring forum lintas komunitas kreatif yang ingin berkontribusi memastikan pembangunan kota/kabupaten di Indonesia ini bertumbuh dibangun dengan kreativitas
Peserta rakornas ICCN datang dari segala penjuru tanah air. Mulai dari Pulau Miangas Sulawesi Utara, Jayapura Papua, Pulau Rote NTT hingga Labuhan Bajo. Mereka saling berbagi ilmu dan sharing solusi atas permasalahan yang dihadapi terkait ekonomi kreatif di kabupaten/kota masing-masing.
"Banyak hal positif yang kami dapat dari sini. Dari diskusi selama dua hari, ternyata banyak hal yang harus kami gerakkan. Ini membuka pikiran dan sudut pandang kita bagaimana mengaktifkan ekonomi kreatif itu sendiri," ujar salah seornag peserta asal Bali Utara, Kardian Narayana.
Rakornas ICCN 2020 berlangsung di Banyuwangi selama tiga hari, 5 hingga 7 November 2020, dihadiri 50 koordinator wilayah dari 211 kota/kabupaten anggota ICCN secara langsung, dan ratusan anggota lainnya terhubung secara daring. (*)
Menparekraf Wishnutama minta pelaku kreatif pahami ekosistem parekraf
Sabtu, 7 November 2020 22:25 WIB