Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Prof. Asep Saifuddin Chalim menyatakan berkas pengajuan gelar Pahlawan Nasional untuk KH. Muhammad Yusuf Hasyim (Pak Ud) sudah lengkap, untuk diteruskan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Setelah itu diteruskan ke Kementerian Sosial, yang kemudian akan digodok dari beberapa usulan-usulan yang ada," kata KH. Asep saat ditemui setelah Seminar Nasional Pengusulan KH Muhammad Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional, di Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu.
Kemudian, lanjutnya, akan ditetapkan untuk diverifikasi oleh Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) yang dilanjutkan dengan pembahasan dengan Dewan Negara dan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Menurut dia, setelah disampaikan ke Presiden Prabowo, maka segala keyakinan dan penilaian yang akan ditetapkan menjadi hak prerogatif Presiden.
Sementara itu, Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat Prof. Useb Abdul Matin menyatakan berkas yang telah diserahkan kepada tim terkait pengusulan gelar Pahlawan Nasional KH. Muhammad Yusuf Hasyim sudah layak dan memenuhi syarat.
"Karena salah satu pasal untuk calon Pahlawan Nasional yakni tidak pernah terkena tindak pidana berdasarkan pengadilan militer," ucapnya.
Menurut dia, poin tersebut yang paling terpenting agar bisa lolos verifikasi untuk diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Dari data premier yang telah diterima, lanjutnya, memang ditemukan jika KH. Muhammad Yusuf Hasyim pernah diadili oleh pengadilan militer dan ditahan.
"Tetapi ternyata ditahannya itu tidak terbukti, kesalahannya dan itu adalah fitnah, karena itu dengan sudah terselesaikannya poin itu, maka poin-poin yang lain akan mudah untuk menyesuaikannya," ujarnya.
Lebih dari itu, kata dia, Pak Ud, juga berjasa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), salah satunya untuk wilayah Madiun yang pada akhirnya tidak jatuh dalam Soviet.
"Itu yang perlu dicermati lebih dalam terkait jasa Pak Ud ini," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sosok KH Yusuf Hasyim bukan hanya seorang ulama, tetapi juga pejuang yang telah berkontribusi besar dalam mempertahankan kemerdekaan, serta membangun karakter kebangsaan melalui pendidikan pesantren.
"Kami mendukung penuh pengusulan KH. Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional agar jasa-jasa beliau diakui dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang," katanya.
Perlu diketahui, KH. Muhammad Yusuf Hasyim, lahir pada 3 Agustus 1929 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dan merupakan putra bungsu dari Hadratus-syekh Hasyim Asy’ari dan Nyai Nafiqoh.
Sejak usia muda, ia aktif dalam organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama dan menjadi salah satu pemimpin Laskar Hizbullah, tentara pejuang bentukan para kiai NU di awal kemerdekaan.
Setelah Hizbullah dibubarkan, ia sempat bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga berpangkat Letnan Satu sebelum kembali mengabdikan dirinya di dunia pesantren.
KH. Muhammad Yusuf Hasyim wafat pada 14 Januari 2007 di Surabaya.
Berkas pengajuan KH Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional lengkap
Minggu, 16 Maret 2025 21:01 WIB

Ketua umum Pergunu Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim memberi sambutan saat Seminar Nasional pengusulan KH. Muhammad Yusuf Hasyim sebagai Pahlawan Nasional di Aula Marwah Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu (16/3/2025). ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin
Nanti di Kementerian Sosial akan digodok dari beberapa usulan-usulan yang ada