Surabaya (ANTARA) - Seorang pengusaha sekaligus dokter bernama drg David Andreasmito mengadukan beberapa akun media sosial ke Kepolisian Daerah Jawa Timur, Senin, yang menuduhnya menjadi backing Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin.
"Saya mengadukan beberapa akun di instagram dengan nama di._.rante, akun twitter @digeeembokFC dan akun facebook Rahmayanti Maya Dokter Mey ke Polda Jatim," kata drg David ditemui di gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim.
Beberapa akun media sosial tersebut, kata drg David, telah menuduh dirinya dengan keterangan "menjadi backing Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin", "calon wali kota hutang jasa ke mafia alkes", dan "hutang jasa dibalas proyek".
Selain itu, beredar foto dirinya dan Machfud Arifin dengan keterangan "Calon Walkot Surabaya Dibekingi Mafia Alkes", "Machfud Arifin siapkan karpet merah untuk mafia alkes", "Mafia alkes siap rampok APBD Surabaya", dan beragam foto dan caption yang menyerang secara personal dan menjurus fitnah.
"Saya menyayangkan adanya kampanye gelap seperti itu. Bukti-bukti ini sudah menampilkan gambar foto orang dan tulisan atau caption yang kurang pas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Itu menyerang secara personal dan menjurus ke fitnah," ujar drg David.
Ia mengadukan beberapa akun medsos tersebut karena dianggap menyebarkan fitnah, mengadu-domba, dan mengganggu ketentraman warga Surabaya.
"Saya yakin beberapa akun tersebut menyebarkan informasi hoaks, informasi yang memfitnah, dan akun yang bukan dibuat oleh warga Surabaya," katanya.
Ia menambahkan selama ini dirinya sering difitnah. Namun, kali ini dirinya tidak bisa tinggal diam, karena fitnah tersebut dikaitkan dengan Pilkada Surabaya 2020.
"Saya menduga ada pihak-pihak yang ingin menyerang dan mencari-cari kesalahan Pak Machfud Arifin, tapi tidak bisa menemukan karena Pak Machfud orangnya baik, peduli pada warga. Sehingga yang diserang saya dan dikait-kaitkan dengan Pak Machfud. Ini kotor dan keji," ujarnya.
Drg David berharap polisi segera mengungkap dan menangkap pelaku penyebar hoaks, fitnah dan mengganggu ketentraman warga Surabaya.
Ia juga meminta kepada semua elemen masyarakat untuk menjaga Kota Surabaya dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dengan kejadian tersebut, drg David berharap warga Surabaya juga berhati-hati memanfaatkan medsos, tidak ikut menyebarkan foto dan informasi yang hoaks, agar tidak terlibat dengan persoalan kasus hukum.
"Kita ingin Pilwali Surabaya ini sebagai pesta demokrasinya masyarakat Surabaya yang aman, damai, tentram," ujarnya.
Selain itu, drg David juga berharap semua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, baik pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armudji maupun nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, ikut menciptakan suasana damai dan memberikan contoh yang baik kepada seluruh masyarakat Surabaya.
Sementara itu, kuasa hukum drg David Andreasmito, Aulia Rachman, menerangkan akun-akun medsos yang menyerang secara personal Calon Wali Kota Machfud Arifin maupun drg David Andreasmito adalah akun robot.
"Itu akun-akun robot, akun yang tidak jelas. Oleh karena itu, saya berharap kepada Polda Jatim untuk menangkap orang-orang yang membuat akun-akun robot, maupun orang-orang yang ikut menyebarkan informasi dan caption foto-foto hoaks," ujar Rachman.
Dituduh jadi "backing" Cawali Surabaya, pengusaha adukan akun medsos ke polisi
Senin, 26 Oktober 2020 19:23 WIB
Saya yakin beberapa akun tersebut menyebarkan informasi hoaks, informasi yang memfitnah