Jember (ANTARA) - Sejumlah pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sempat diamankan dan dibawa ke Mapolres Jember sebelum demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja di bundaran DPRD setempat pada Kamis (22/10).
"Ada dua pelajar dan dua mahasiswa yang diamankan polisi, namun kami tidak tahu apakah pelajar tersebut akan ikut berdemonstrasi atau tidak," kata kuasa hukum Aliansi Jember Menggugat Achmad Sarifudin Malik saat dihubungi di Jember, Jumat.
Baca juga: Unjuk rasa UU Cipta Kerja, polisi bantah amankan pendemo di Jember
Baca juga: Polisi Bantah amankan pendemo UU Cipta Kerja di Jember
Menurutnya, dua pelajar tersebut sudah dipulangkan lebih dulu setelah dijemput orang tuanya, sedangkan mahasiswa dari Aliansi Jember Menggugat dipulangkan setelah didampingi kuasa hukum di Mapolres Jember pada Kamis (22/10) malam.
"Mahasiswa yang diamankan aparat kepolisian itu kepergok petugas saat membawa batu dalam tasnya, dan kejadian itu sebelum aksi unjuk rasa digelar," katanya pula.
Baca juga: Aliansi Jember Menggugat kembali demo tolak UU Cipta Kerja
Setelah dimintai keterangan dan menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya, kedua mahasiswa yang diamankan tersebut akhirnya dipulangkan dengan didampingi tim kuasa hukumnya.
Ia menegaskan, pihak koordinator lapangan sudah menegaskan unjuk rasa yang dilakukan tersebut untuk menyampaikan tuntutan penolakan UU Cipta Kerja dan tidak ada instruksi untuk membawa batu, apalagi petasan.
"Pelemparan batu dan petasan ke gedung dewan diakui oleh koordinator lapangan sebagai tindakan di luar kendali, karena ada dugaan penyusup di antara mahasiswa yang menjadi provokator," katanya lagi.
Baca juga: Polisi olah TKP kerusakan kantor DPRD Jember akibat demonstrasi
Baca juga: DPRD Jember sayangkan tindakan anarkis mahasiswa
Wakapolres Jember Kompol Windy Syafutra membenarkan adanya mahasiswa yang dibawa ke Polres Jember sebagai upaya pencegahan tindakan anarkis.
"Mereka kami lepas dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, sehingga tidak ada pengunjuk rasa yang diamankan," katanya pula.
Unjuk rasa ratusan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jember Menggugat berakhir ricuh, dan massa melempari gedung DPRD Jember dengan batu, botol air mineral, dan sesekali terdengar suara mirip petasan, serta pengunjuk rasa bertahan di bundaran DPRD Jember hingga malam hari pada Kamis.
Sejumlah pelajar dan mahasiswa sempat dibawa ke Mapolres Jember sebelum demo
Sabtu, 24 Oktober 2020 0:22 WIB