Kediri (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ikut mengampanyekan gerakan penggunaan masker saat berkunjung ke Kota Kediri sebagai upaya menekan angka penyebaran COVID-19.
"Kita harus menyampaikan bahwa hari ini penyebaran COVID-19 belum berhenti. Mari lindungi diri kita, keluarga kita, lindungi semua yang ada di lingkungan terdekat kita. Karena kalau 'droplet' itu bisa dua meter lebih. Jadi artinya memang masker harus dipakai dengan benar dan gunakan masker yang aman," kata Khofifah di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan capaian program gerakan bermasker di Jawa Timur cukup baik. Hingga kini, sosialisasi juga terus dilakukan, dengan harapan angka penyebaran COVID-19 bisa ditekan.
"Dan Alhamdulillah, Jatim bermasker progressnya Insya Allah 'so far so good'. Proses sosialisasi ini kita juga berseiring ikut bagi-bagi masker. Secara nasional tanggal 14 September yang lalu diikuti dengan operasi yustisi. Saya ingin menyampaikan operasi yustisi itu sebetulnya bukan untuk mencari kesalahan tapi bagaimana kita ini bersama-sama patuh terhadap protokol kesehatan," kata dia.
Ia juga menambahkan pemerintah juga tetap mendorong roda perekonomian warga terus bergerak. Dengan menggunakan masker, aktivitas ekonomi sehari-hari bisa berlangsung dengan baik, karena risiko bisa diminimalisasi.
"Karena ekonomi kita harus gerak maka kalau kita tidak menggunakan masker yang benar dan aman itu nanti berisiko di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, dan lainnya. Jadi kita harus menggunakan masker dengan aman dan benar. Supaya ekonomi kita gerak, kita juga sehat. Selamat masyarakatnya, selamat ekonominya," kata Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan pemerintah kota telah membuat beberapa program demi mencegah penyebaran COVID-19.
"Setiap harinya saya terus menyampaikan kepada masyarakat ayo pakai masker. Maskernya kain saja yang bisa dicuci lagi. Alhamdulillah mulai bulan April kerjasama dengan penenun yang ada di Kota Kediri. Kita coba didesain untuk digunakan masker sehingga tukang jahit dan penenun juga berjalan. Alhamdulillah disambut baik dengan instansi-instansi seperti TNI, Polri, perbankan pesannya kesitu semua," kata Wali Kota.
Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri menambahkan pemkot juga menindaklanjuti arahan dari Pemprov Jatim untuk terus menggerakkan ekonomi lokal di masa pandemi COVID-19 ini.
"Jadi sesuai arahan Bu Gubernur, kita perkuat potensi-potensi lokal yang ada di Kota Kediri termasuk juga membuat platform jualan daring disini. Karena adanya pandemi ini kita juga percepatan. Setelah itu juga kerjasama dengan marketplace-marketplace besar. Di Kota Kediri ini masyarakat kita yang tinggal kampung itu 80 persen, yang ada di jalan besar cuma 20 persen. Kalau mereka harus punya toko sewa di pinggir jalan, mahal. Jadi menurut saya yang paling tepat adalah daring," kata Mas Abu.
Dalam kampanye itu, rombongan naik sepeda angin, berangkat dari Balai Kota Kediri. Rombongan menuju ke Pasar Bandar, Kota Kediri. Gubernur membagikan masker untuk para pedagang dan pengunjung pasar, serta sejumlah bahan pokok untuk penarik becak di areal pasar tersebut.
Hadir juga dalam acara ini, Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono dan jajaran pejabat tingkat Jatim, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Forkopimda Kota Kediri, dari kalangan perbankan, dan tamu undangan lainnya.
Selain ke Pasar Bandar, Kota Kediri, rombongan juga berkunjung ke sentra kerajinan tenun ikat di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri.
Sementara itu, di Kota Kediri, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi hingga Sabtu (3/10) mencapai 195 orang. Dari jumlah itu, 11 orang masih dirawat, 19 masih dipantau, 154 orang sudah sembuh, dan 11 lainnya meninggal dunia.