Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memacu sektor usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM sebagai bagian membangkitkan perekonomian daerah sehingga mereka juga lebih berdaya di masa pandemi COVID-19.
"Kami saat ini sedang memacu small medium enterprise untuk ada percepatan. Dengan adanya pandemi COVID-19, kami bisa lakukan percepatan dengan dunia digital. Alhamdulillah saat ini cukup baik," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Rabu.
Wali Kota juga berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar semua terkoneksi dengan baik.
"Kalau di Kediri ini mereka lebih ke bahan bakunya yang tidak ada, tapi mereka bisa mengemas yang bagus. Lalu juga bisa menjual dengan baik karena di Kota Kediri ini menjadi penghubung bagi daerah sekitar," katanya.
Pemkot Kediri juga membuat beragam terobosan program demi memberdayakan UMKM. Pemkot membeli masker dari para perajin tenun ikat yang dibagikan untuk warga.
Selain itu, pemkot mengadakan berbagai macam pelatihan untuk UMKM, serta kurasi produk UMKM agar bisa tembus ekspor.
Wali Kota Kediri menghadiri acara diskusi kepala daerah milenial Jawa Timur di Surabaya. Diskusi tersebut mengangkat tema "Memperkuat program kampung tangguh semeru untuk melawan COVID-19 dan menangkal potensi radikalisme di Jawa Timur".
Dalam acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol M Fadil Imran. Selain Wali Kota Kediri, kegiatan ini juga diikuti oleh 11 kepala daerah lainnya.
Wakil Gubernur Emil Dardak mengatakan sudah banyak hal yang dilakukan kepala daerah untuk menangani COVID-19. Bahkan banyak sumber daya yang dialihkan untuk penanganan COVID-19.
"Hari ini situasi kita agak sulit. Seperti disampaikan Pak Kapolda kita ini relatif berhasil mencapai apa yang ditargetkan. Target kita ini bukan menghilangkan COVID-19, melainkan melandaikan kurva. Sayangnya landainya tadi di tingkat tertinggi. Tapi setidaknya tidak naik lah. Harapannya bisa bertahan," kata Wagub Emil dalam acara tersebut.
Emil juga mengatakan bahwa berkurangnya kasus COVID-19 juga karena adanya kampung tangguh.
"Dengan persetujuan Pak Kapolda, teman-teman Pramuka banyak bergerak juga mahasiswa-mahasiswa. Dan dukungan dari Polda. Sehingga semua ini ikut bergerak. Kami yakin semua yang dilakukan sudah komprehensif," kata dia.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol M Fadil Imran mengungkapkan pandemi COVID-19 menuntut semua pihak untuk mencari inovasi yang sangat spesifik.
"COVID-19 ini membuat pikiran kita tidak diam. Bagi saya COVID-19 ini melahirkan sebuah praktik dan strategi yang tepat," kata Kapolda.
Kapolda juga menambahkan dengan strategi berbasis komunitas seperi kampung tangguh ini penanganan COVID-19 dan perilaku masyarakat cukup baik. Kampung tangguh ini kolaborasi antara bagaimana pemecahan masalah yang spesifik di era pandemi dan memberdayakan semua pemangku kebijakan.
"Ke depan kalau kita memberdayakan komunitas tentu akan meringankan beban kita. Apalagi dengan data Jawa Timur yang sumber daya manusia, sumber daya alam, dan aspek industri cukup besar. Dan masing-masing daerah punya keunikan masing-masing," kata dia. (*)