Surabaya (ANTARA) - Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Mohammad Nasih mengukuhkan sebanyak 6.875 orang mahasiswa baru jenjang sarjana dan diploma tahun ajaran 2020/2021 secara daring, Selasa.
"Sebanyak 6.875 mahasiswa baru yang dikukuhkan pada batch 1 berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di antara yang terjauh adalah dari Banda Aceh, Tarakan (Kaltim), Ternate (Maluku), Jayapura, Kepulauan Sitaro, dan Belu (NTT)," kata Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di sela pengukuhan.
Nasih mengungkapkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru Unair untuk tahun 2020 ini adalah 7.225 orang. Semua kapasitas tersebut akan diisi dengan penuh melalui batch 2.
"Sebanyak 1.126 orang di antara mahasiswa yang dikukuhkan adalah pemegang Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K). Tahun 2020 ini, kuota KIP-K Unair mencapai 1.400 mahasiswa," kata Prof Nasih.
Penerimaan KIP-K terbesar tahun 2020 berasal dari jalur mandiri yang mencapai lebih dari 500 mahasiswa.
Dari ribuan mahasiswa baru yang dikukuhkan tersebut, Gusti Bazilia Callysta Dzakwan menjadi mahasiswa baru termuda dengan usia 15 tahun, yakni kelahiran 5 Januari 2005. Dia diterima pada program studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya.
"Untuk prodi D3 Keperawatan yang ada di Gresik dan Lamongan, 99 persen adalah pemegang KIP-K. Ini adalah bagian dari upaya Unair memberikan kesempatan kepada siswa-siswi terbaik untuk bisa kuliah di Unair," katanya.
Untuk mahasiswa yang belum melakukan daftar ulang karena alasan keuangan, Unair memberikan kesempatan perpanjangan daftar ulang.
"Kami berharap orang tua dan mahasiswa yang punya kesulitan apapun untuk berkomunikasi dengan kami. Nanti akan kami fasilitasi," ujar Rektor Unair.
Pada pengukuhan mahasiswa baru Unair tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir secara daring untuk memberikan sambutan.
Airlangga Hartarto memberikan pesan kepada mahasiswa baru untuk memulai hidup mandiri.
Dalam kesempatan itu, Airlangga Hartarto memberikan pesan agar mahasiswa baru mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena dari kegiatan itu akan mengasah soft skill mereka.
"Untuk adik-adik mahasiswa, masa-masa awal perkuliahan adalah masa transisi. Kondisi perkuliahan akan jauh berbeda dengan saat di bangku SMA. Maka adik-adik harus mandiri," ujarnya.
Airlangga juga memberikan pesan dan semangat mengingat perjuangan saat ini lebih berat karena sedang mengalami pandemi.
"Virus corona yang belum ada vaksinnya memaksa kita harus berkegiatan perkuliahan secara daring," ucapnya.