Surabaya (ANTARA) - Tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Jawa Timur mencapai 28,55 persen atau yang tertinggi dalan dua bulan terakhir masa pandemik di wilayah setempat.
"Alhamdulillah, kami ucapkan rasa syukur yang luar biasa pada Allah SWT atas terus bertambahnya pasien COVID-19 di Jatim yang telah dinyatakan sembuh," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jumat malam.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jatim per hari ini pukul 17.00 WIB, tambahan pasien terkonversi negatif sebanyak 252 orang sehingga totalnya mencapai 2.117 orang.
Menurut Khofifah, angka kesembuhan yang naik signifikan itu menjadi optimisme bahwa pandemik COVID-19 bisa diatasi bersama.
"Semoga yang sembuh semakin banyak dan yang meninggal dunia semakin menurun, bahkan harapannya nol kasus," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasi sangat tinggi kepada seluruh tim dan tenaga medis yang telah bekerja keras luar biasa di garda terdepan.
"Mereka telah bekerja keras memberikan yang terbaik untuk melayani dan mengobati pasien," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Dari tambahan jumlah pasien COVID-19 yang sembuh hari ini, terbanyak disumbang dari Kota Surabaya, yakni 190 orang.
Kemudian, 24 orang dari Sidoarjo, dua orang dari Lumajang, tiga orang dari Tuban, empat orang dari Lamongan, dua orang dari Kabupaten Madiun, delapan orang dari Kabupaten Probolinggo, 10 orang dari Kota Kediri, satu orang dari Bangkalan, empat orang dari Gresik, satu orang dari Kota Malang dan tiga orang dari Jember.
Mantan mantan Menteri Sosial tersebut juga mengajak pada para pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh melalui dua kali tes usap agar melakukan aksi sosial donor plasma.
Donor plasma dari pasien sembuh, lanjut dia, akan bermanfaat untuk terapi plasma convalesens yang hingga kini terbukti efektif membantu penyembuhan pasien dengan kondisi berat dan sangat berat.
Di sisi lain, dari data hari ini juga terdapat penambahan sebanyak 320 kasus baru terkonfirmasi positif sehingga totalnya mencapai 7.416 kasus.
Untuk pasien yang meninggal dunia tambahannya 15 orang sehingga jumlahnya menjadi 588 orang atau sebesar 7,93 persen.
Terkait pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim berjumlah 7.992 orang, orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 26.167, dan orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 22.342 orang.