Surabaya (ANTARA) - Ketua Yayasan DHD 45 Fadjar Budianto mengajak masyarakat Surabaya berani melawan COVID-19 dengan cara mendeteksi dini penyakit tersebut.
"Salah satunya adalah mengikuti tes cepat massal yang digelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN)," ujarnya di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, masyarakat harus menunjukkan jiwanya bahwa salah satu nilai perjuangan 45 berani melawan sesuatu, yaitu memutus rantai penularan COVID-19.
Oleh sebab itu, kata dia, sangat tepat BIN ikut serta turun memutus mata rantai dan menjadi satu dari pengabdian kepada bangsa dan negara.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mengapresiasi langkah BIN yang tengah menggelar tes cepat massal secara maraton.
"Saya atas nama Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya menyampaikan ribuan terima kasih kepada BIN yang telah membantu masyarakat mendapatkan tes cepat secara gratis," ucapnya.
Legislator muda itu juga mengaku telah memantau terus pelaksanaan tes cepat di Surabaya sejak 29 Mei 2020 dan senang melihat antusiasme begitu besar dari warga.
Tes cepat massal merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Pur) Budi Gunawan untuk memutus rantai penularan COVID-19 di Surabaya yang masuk dalam daftar zona merah.
BIN masih akan melanjutkan rangkaian tes massal secara maraton di Ibu Kota Jawa Timur tersebut hingga 15 Juni 2020.
Kegiatan tes cepat massal didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota BIN Jatim.
Selain itu, tim satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulans dan peralatan pendukung lainnya.
BIN menyiapkan 1.000-3.000 alat tes cepat beserta dua unit mobil lab untuk PCR atau tes usap setiap harinya.
BIN juga turut memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan seperti mobile lab tes PCR hingga alat pelindung diri (APD) lengkap untuk tenaga medis.
Ketua Yayasan DHD 45 ajak warga Surabaya berani lawan COVID-19
Jumat, 12 Juni 2020 16:30 WIB
Salah satunya adalah mengikuti tes cepat massal yang digelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN)